PANGKEP SULSEL – Program Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) kini tak lagi sekadar menyediakan akses baca, melainkan juga mendorong warga untuk mengolah hasil bacaan menjadi karya nyata. Literasi kini diarahkan menuju kegiatan produktif dan berkelanjutan yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Muhiddin R, S.Hut, MM, saat ditemui di sela-sela kegiatan Bimbingan Teknis Literasi Informasi yang digelar di aula perpustakaan terminal Bungoro, Rabu (23/7/2025).
Menurut Muhiddin, literasi bukan hanya kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga kemampuan mengolah informasi untuk menghasilkan sesuatu yang berguna. Ia menegaskan, saat ini pihaknya tengah mendorong para pengelola TBM agar mengintegrasikan kegiatan membaca dengan keterampilan membuat produk.
“Kami ingin masyarakat tidak hanya membaca, tetapi juga bisa menciptakan sesuatu dari pengetahuan yang mereka dapatkan. Misalnya membaca buku kerajinan, lalu membuat hiasan rumah dari bahan bekas. Itu bentuk literasi terapan yang nyata dan bermanfaat, ” ujar Muhiddin.
Ia menambahkan, program TBM saat ini sedang diarahkan menjadi pusat pembelajaran masyarakat berbasis literasi produktif. Dengan begitu, TBM dapat berperan ganda sebagai pusat informasi sekaligus inkubator kreativitas dan kewirausahaan.
Dalam acara Bimbingan Teknis Literasi Informasi tersebut, para peserta dibekali pemahaman tentang pentingnya literasi informasi, serta contoh konkret penerapan literasi dalam kehidupan sehari-hari. Materi juga mencakup pengelolaan TBM yang efektif dan inovatif.
Salah satu contoh yang disampaikan adalah pembuatan produk dari hasil membaca buku. Beberapa TBM di Pangkep telah mencoba membuat produk seperti sabun herbal, pupuk kompos, kerajinan tangan, hingga makanan ringan khas daerah yang diinspirasi dari buku resep.
Program ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam menumbuhkan minat baca sekaligus meningkatkan taraf hidup masyarakat. Dengan membaca, masyarakat tak hanya mendapatkan pengetahuan, tetapi juga peluang usaha baru.
Muhiddin berharap ke depan lebih banyak TBM yang menjalankan program literasi produktif. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan siap mendampingi dan memfasilitasi pelatihan-pelatihan lanjutan yang dibutuhkan.
“Kami optimistis, bila program ini dijalankan secara konsisten, TBM bisa menjadi motor penggerak ekonomi literasi masyarakat, terutama di wilayah-wilayah perdesaan dan kepulauan, ” tambahnya.
Acara Bimtek yang dihadiri oleh puluhan pengelola perpustakaan dan TBM dari berbagai kecamatan ini berlangsung selama 2 hari ini. Selain sesi materi, peserta juga diajak membuat rencana tindak lanjut program di masing-masing wilayah.
Kegiatan ini merupakan bagian dari strategi penguatan budaya literasi Kabupaten Pangkep, yang selama ini dikenal aktif dalam kampanye membaca dan pengembangan perpustakaan desa.
Dengan semangat literasi produktif, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pangkep berharap TBM tak hanya jadi tempat membaca, tapi juga ruang berkreasi dan berdaya guna. Buku bukan sekadar bahan bacaan, tapi pintu masuk menuju perubahan nyata. ( Herman Djide)