Afuan Yuza Putra Tegaskan DPRD Perjuangkan Kerinci-Sungai Penuh, Aktivis: Hanya Alibi!

3 hours ago 2

KERINCI, JAMBI — Anggota DPRD Provinsi Jambi Fraksi PAN, Afuan Yuza Putra, menegaskan pihaknya tidak tinggal diam terkait minimnya alokasi pembangunan untuk Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh dalam APBD Provinsi Jambi Tahun 2025. Ia menyebut soal anggaran bukan semata-mata soal besar atau kecil nominal yang diterima suatu daerah, melainkan harus dilihat dari kebutuhan skala prioritas.

“Anggaran ini bukan soal banyak atau sedikit yang didapat, tapi bagaimana kita memahami kebutuhan skala prioritas. Kami di DPRD mendukung penuh pemerataan pembangunan di Provinsi Jambi, ” ujar Afuan.

Afuan Yuza Putra menambahkan bahwa DPRD saat ini tengah memperjuangkan kelanjutan proyek infrastruktur penting di wilayah barat Jambi.

“Terutama realisasi lanjutan jalan Kelok Sago dan jalan Renah Pemetik, ini yang sedang kita perjuangkan. Kami sangat butuh dukungan dari berbagai lapisan, termasuk rekan media. Ini hutang perjuangan kami. APBD Jambi hari ini memang sedang sakit, tapi aku yakin Kerinci dan Sungai Penuh tetap diperhitungkan. Terutama lanjutan Kelok Sago dan jalan Renah Pemetik, ini akan menelan puluhan miliar. Insya Allah kita dapat dari APBD Provinsi, ” jelasnya.

Namun pernyataan Afuan Yuza Putra langsung dibalas keras oleh Harmo Karimi, aktivis asal Kerinci. Ia menilai penjelasan Afuan hanyalah alibi yang terus diulang tanpa realisasi nyata di lapangan.

“Pernyataan Afuan Yuza Putra itu hanya alibi. Faktanya, dokumen LPSE Provinsi Jambi 2025 jelas menunjukkan proyek strategis hampir tidak ada untuk Kerinci dan Sungai Penuh. Yang ada cuma proyek kecil lewat penunjukan langsung, nilainya hanya ratusan juta rupiah—bahkan banyak di bawah Rp 100 juta. Itu tidak sebanding dengan kebutuhan wilayah kami, ” tegas Harmo, Rabu (9/7/2025).

Menurut Harmo, DPRD dan pemerintah provinsi gagal menjalankan pemerataan pembangunan. Ia menuding daerah barat Jambi selama ini hanya dijadikan komoditas politik saat kampanye, namun dilupakan ketika pembahasan anggaran.

 “Setiap tahun selalu bilang akan diperjuangkan. Faktanya nol besar. Kerinci ini jantung pariwisata Jambi, sekaligus penghasil beras. Tapi jalannya rusak parah, infrastruktur hancur, ekonomi warga terpuruk. Kalau terus dibiarkan, warga Kerinci dan Sungai Penuh makin tertinggal, ” cetusnya.

Harmo mendesak DPRD membuktikan perjuangan mereka lewat anggaran konkret, bukan hanya janji politik.

“Mereka selalu bilang sedang diperjuangkan, tapi tak pernah ada bukti nyata di anggaran. Kalau DPRD serius, tunjukkan proyek strategis dengan pagu jelas. Jangan hanya melempar wacana di media, ” tutup Harmo.

Informasi yang dihimpun, APBD Provinsi Jambi Tahun 2025 berdasarkan tercatat sebesar Rp 4, 57 triliun, dengan belanja mencapai Rp 4, 62 triliun, mengalami defisit sekitar Rp 49, 8 miliar, hanya saja belum diketahui secara pasti apakah terjadi perubahan anggaran atau tidak. Namun bagi masyarakat Kerinci dan Sungai Penuh, defisit bukan alasan untuk terus terpinggirkan.(Sony)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |