TPQ Al-I'anah Asuhan Habib Abdul Qodir Gelar Haflah Khatmil Qur’an Perdana

5 hours ago 2

SOKARAJA - Suasana haru dan penuh khidmat menyelimuti Haflah Khatmil Qur’an dan At-Tasyakur lil Ikhtitam TPQ Al-I'anah, yang berlangsung di halaman Gedung Sholawat Riyadhul Jannah, Kauman, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas, Minggu (25/05/2025).

Acara ini menjadi momentum spiritual sekaligus momen perdana pelepasan dan doa restu bagi 15  santri baik putra maupun putri yang telah khatam Al-Qur’an juz 30, dan bin nadhor.

Dalam sambutannya yang penuh rasa syukur dan haru, salah satu perwakilan wali santri, Ibu Fara Fatmawati, menyampaikan ungkapan terima kasih mendalam kepada seluruh asatidz dan asatidzah.

"Kami sadar, kami tidak sempat mendampingi langsung anak-anak kami dalam belajar Al-Qur’an. Karena itu, kami menitipkan mereka di TPQ Al-I'anah. Terima kasih, panjenengan semua telah menggantikan kami dalam mendidik mereka dengan sabar dan ikhlas. Semoga Allah membalas amal panjenengan sebagai amal jariyah, " ucapnya lirih disambut isak tangis hadirin.

Ia juga menyampaikan permohonan maaf atas sikap dan perilaku para santri yang mungkin belum sepenuhnya sesuai harapan.

"Mohon keikhlasan dari para guru, dan mohon doanya, agar anak-anak kami menjadi generasi sholeh dan sholehah, bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, agama, bangsa, dan negara, " tambahnya. 

Menutup sambutannya, Ibu Fara menyampaikan pesan menyentuh kepada para santri agar mengamalkan ilmu Al-Qur’an dalam kehidupan, bukan sekadar menghafalnya.

“Jangan cuma bisa membaca, tapi hiduplah seperti apa yang ada dalam Al-Qur’an. Dan ingatlah untuk selalu mendoakan guru kalian, walau hanya dengan satu Al-Fatihah setiap selesai salat. Itu akan menjaga ikatan batin antara murid dan guru, " ujarnya. 

Suasana makin mengharukan saat ia membacakan puisi persembahan untuk para guru.

Guruku, engkaulah cahaya ilahi, Cintaku padamu takkan terganti, Karenamu aku bisa menjadi manusia berakhlak mulia.

Usai penampilan menyentuh tersebut, acara dilanjutkan dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur'an oleh Ustaz Azhar Fathani. Dengan suara yang merdu dan tajwid yang tertata, beliau melantunkan ayat-ayat dari Surah Al-Mujadalah, Al-Hasyr, serta Al-Isra’ dan Al-‘Alaq, yang menggambarkan keagungan wahyu dan bimbingan Al-Qur'an dalam kehidupan manusia. Lantunan ayat diiringi dengan shalawat yang disambut penuh khidmat oleh para jamaah, menciptakan suasana yang syahdu dan penuh berkah.

Setelah pembacaan Al-Qur'an, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua TPQ Al-I'anah, Ustadz Abdul Ghafar.

Dalam sambutannya, menyampaikan rasa syukur dan bangga atas kelancaran khataman Qur'an pagi itu, yang diikuti oleh para santri dengan binadhor dan hafalan juz 30 bil ghaib.

"Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kegiatan ini, terutama kepada guru besar dan pembimbing spiritual TPQ, Al-Habib Abdul Qadir bin Muhammad Naqib Maulachailah, " tuturnya.

Ustadz Abdul Ghafar juga menyampaikan bahwa TPQ Al-I'anah berada di bawah naungan Majelis Riyadhul Jannah yang diasuh oleh Al-Habib Abdul Qadir, dan memiliki banyak kegiatan keagamaan rutin, seperti pembacaan maulid, shalawat, ratib, hingga pengajian kitab kuning. Tak lupa, beliau memperkenalkan program BTA (Baca Tulis Al-Qur'an) yang dibuka untuk berbagai kalangan usia, bahkan hingga usia 60 tahun, sebagai bentuk dakwah yang merangkul seluruh lapisan masyarakat.

Menutup sambutannya, Ia mengajak seluruh wali santri untuk terus mendukung dan mendoakan keberlangsungan pendidikan Al-Qur'an ini agar TPQ Al-I'anah semakin berkah dan para santri tumbuh menjadi anak-anak yang salih-salihah, membawa kemuliaan dunia dan akhirat untuk keluarga mereka.

Acara kemudian dilanjutkan dengan mau’idhatul hasanah oleh KH  Hadidul Fahmi, Lc, Pengasuh Pondok Pesantren At-Taujieh Al-Islamy 1 Leler, Banyumas. Dalam ceramahnya yang sarat nasihat dan tawa ringan, beliau menegaskan pentingnya pendidikan Al-Qur’an sejak dini.

“Putra-putri panjenengan ini termasuk "al-baqiyatus shalihat", simpanan amal yang kekal. Kalau hanya menjadi "zinatul hayati dunya" alias perhiasan dunia, maka akan ada waktunya kita berpisah tanpa bekal ukhrawi. Tapi jika mereka menjadi anak sholeh, mendoakan orang tuanya, itulah simpanan abadi, ” jelasnya dengan lantang.

Gus Hadidul Fahmi juga mengingatkan pentingnya memanfaatkan masa muda untuk belajar.

“Puncak kecerdasan itu di usia delapan tahun. Di atas 28, akal itu sudah mulai menurun. Maka, ayo kita manfaatkan waktu emas ini untuk mendidik dan mendampingi anak-anak kita, ” ujarnya disambut anggukan para wali santri.

Beliau juga menyinggung betapa pengorbanan orang tua tak boleh sia-sia.

“Mobil, tanah, semua dijual demi anak kuliah. Tapi saat sudah sukses, gajinya dipakai sendiri. Maka didiklah mereka dengan ilmu ukhrawi agar tetap ada hubungan akhirat antara anak dan orang tua, " timpalnya.

Acara ditutup dengan doa khatmil Qur’an, dan harapan bersama hari itu ada 130 santri Peserta khataman juz 30 bil ghoib 15, semoga semua santri TPQ Al-I'anah menjadi generasi Qur’ani yang mampu membawa cahaya Islam ke masa depan dan senantiasa mendoakan Orangtua dan gurunya.

(Djarmanto-YF2DOI)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |