SIMALUNGUN - Terkesan tanpa pengawasan dari Pemerintahan Bosar Maligas terkait realisasi dana desa dan sebelumnya, kalangan masyarakat juga mengaku diakal-akali, ketika pihak Pemerintah Nagori Gunung Bayu menggelar musyawarah.
Pasalnya, menurut warga setempat, saol realisasi Anggaran Dana Desa 2024 yang lalu berupa rabat beton ruas jalan, akhirnya menimbulkan kekecewaan dan menuding IH selaku oknum Pangulu Nagori Gunung Bayu tidak berpihak pada warganya.
Hal ini, akibat ruas jalan yang dibangun rabat beton tersebut, berstatus Hak Guna Usaha milik PTPN IV Regional II Unit Kebun Gunung Bayu, tepatnya di Huta III, Kampung Lantosan, Kecamatan Bosar Maligas, Kabupaten Simalungun, Jumat (23/05/2025), sekira pukul 09.00 WIB.
"Ruas jalan itu masih terukur dalam HGU Perkebunan Gunung Bayu dan pada saat musyawarah, setau warga statusnya jalan Nagori, bang, " ungkap nara sumber dalam percakapan aplikasi Whatsapp.
Selanjutnya, warga mengungkapkan, untuk 1 atau 2 tahun ke depan pihak perkebunan belum maksimal menggunakan ruas jalan poros tersebut. Hal ini, disebabkan di seputaran lokasi itu, usia tanaman kelapa sawit berkisar 2-3 tahun (belum berproduksi; red).
"Tanaman kelapa sawit milik Perkebunan ini belum menghasilkan, ruas jalan ini masih aman-aman saja. Berikutnya, saat tanaman mulai berbuah, maka babak belurlah ruas jalan ini dilintasi armada truck bermuatan TBS kelapa sawit, " tandas nara sumber mengakhiri.
Sementara, Sekretaris Nagori Gunung Bayu Leonardo Siregar saat disambangi di ruang kerjanya, Kantor Pangulu Nagori Gunung Bayu menyebutkan, dirinya tidak mengetahui keberadaan Pangulu IH dan Ia juga mengatakan, ketika menghubungi melalui selularnya tak terjawab.
"Pagi tadi ada di Kantor, bang. Selanjutnya, Pangulu ke luar dan saya rasa beliau ke lokasi pelaksanaan Trial Pembangunan Fisik di Huta Lantosan, " ujarnya tersenyum.
Terpisah, Pangulu Nagori Gunung Bayu berinisial IH terkesan enggan merespon dan menyampaikan tanggapan saat dihubungi melalui nomor kontak selularnya, hingga rilis berita ini dilansir ke publik dan pesan terkirim juga tak berbalas.
Sedangkan, R Boru Purba selaku Camat Bosar Maligas ketika dimintai tanggapannya terkait tugas dan fungsi evaluasi serta pengawasan Pemerintah Kecamatan Bosar Maligas terhadap realisasi Dana Desa di Nagori Gunung Bayu terkesan melindungi oknum Pangulu tersebut.
"Itu tidak di lahan HGU dan sudah dimusyawarahkan warga Lantosan, " tulisnya singkat dalam pesan selularnya.