Wakil Bupati Barru, Pimpin Rakor Penanggulangan Kemiskinan dan Rembuk Stunting

12 hours ago 4

BARRU - Wakil Bupati Barru, Dr. Ir. Abustan A. Bintang, M.Si., membuka dan memimpin Rapat Koordinasi Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan dan Stunting di Kabupaten Barru yang diselenggarakan di Aula Kantor Bappelitbangda Kabupaten Barru pada Jumat siang (16/05/2025)

Rapat ini turut dihadiri oleh Pj Sekda Barru, para pimpinan OPD, para Camat, para kepala puskesmas, pimpinan Baznas Barru, para pimpinan perbankan, Pimpinan BUMD/BUMN, Pengurus Dompet Dhuafa, serta undangan dari unsur terkait.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Abustan menegaskan pentingnya kolaborasi dan sinergi lintas sektor dalam penanganan kemiskinan dan stunting yang menjadi isu krusial di Kabupaten Barru. 

“Kemiskinan dan stunting adalah tanggung jawab bersama yang memerlukan kerja kolaboratif dari seluruh pemangku kepentingan, bukan sekadar kerja sama, tetapi juga komitmen nyata untuk mengatasi akar masalah yang ada, ” ujar Wabup.

Beliau menambahkan bahwa keberhasilan program penanggulangan memerlukan pendekatan berbasis data yang akurat serta pelaksanaan program yang berkelanjutan dan terintegrasi. Kondisi fluktuatif angka kemiskinan dan stunting di Barru mengindikasikan perlunya strategi yang lebih efektif dan terukur.

Pada kesempatan ini, Wabup Abustan memaparkan tiga fokus strategis yang menjadi prioritas penanganan, yakni yang pertama, Koordinasi percepatan penanggulangan kemiskinan sebagai upaya memperkuat komitmen dan efektivitas pelaksanaan program.

kemudian yang kedua, Penanganan stunting melalui intervensi gizi, layanan kesehatan yang terpadu, serta pemberdayaan keluarga sebagai fondasi utama pencegahan dan penanganan.

Dan yang ketiga, Kolaborasi multipihak yang melibatkan pemerintah, dunia usaha, lembaga filantropi, serta masyarakat sebagai mitra strategis dalam penanganan masalah sosial ekonomi ini.

Dari data yang dipaparkan, Wakil Bupati menjelaskan perkembangan kondisi kesehatan dan ekonomi di Kabupaten Barru, yaitu indeks kesehatan meningkat dari 75, 42 pada tahun 2020 menjadi 80, 88 pada tahun 2024 meskipun diikuti dengan peningkatan kasus penyakit tertentu. 

Lanjutnya Angka stunting sempat menurun dari 26, 4% pada 2021 menjadi 14, 1% pada 2023, namun kembali naik menjadi 21% akibat program penanganan yang tidak berkelanjutan. Selain itu, kemiskinan ekstrem masih menjadi tantangan dengan penduduk yang berpenghasilan di bawah Rp. 250.000 perkapita per bulan.

Wabup menekankan bahwa bantuan yang diberikan tidak boleh hanya bersifat konsumtif, tetapi harus memberdayakan masyarakat, misalnya melalui pelatihan usaha bagi ibu-ibu dan pemberian sertifikasi lahan bagi keluarga miskin, sehingga mereka memiliki modal sosial dan ekonomi yang berkelanjutan.

Selain itu, Wabup Abustan mengajak dunia usaha dan lembaga perbankan untuk berperan aktif dalam penanggulangan kemiskinan dan stunting melalui, Alokasi dari laba perusahaan dan perbankan untuk program CSR yang mendukung penanggulangan kemiskinan dan stunting, Pendampingan usaha mikro bagi keluarga pra-sejahtera agar mereka dapat mandiri secara ekonomi.

Wabup Abustan mengakhiri sambutannya dengan mengajak seluruh peserta rapat untuk dapat memberikan masukan terkait penanggulangan kemiskinan dan stunting di Kabupaten Barru.

Read Entire Article
Karya | Politics | | |