Tragedi di Hutan Papua: Sekjen OPM, Mellyus Okbam Tepmul, Meninggal Dunia Tanpa Akses Medis

6 hours ago 6

PAPUA - Kabar duka datang dari Organisasi Papua Merdeka (OPM), setelah dipastikan bahwa Sekretaris Jenderal Umum OPM, Mellyus Okbam Tepmul, telah meninggal dunia. Kematian ini terjadi dalam situasi yang sangat tragis, di mana ia tidak mendapatkan penanganan medis yang memadai akibat terbatasnya fasilitas dan mobilitas kelompok yang bergerak secara sembunyi-sembunyi di hutan dan wilayah terpencil Papua.

Menurut seorang mantan simpatisan OPM yang enggan disebutkan namanya, kondisi kesehatan Mellyus memburuk sejak awal Mei 2025. “Dia mengalami demam tinggi, sesak napas, dan tubuhnya semakin lemah. Sayangnya, tidak ada akses pengobatan, karena mereka takut keluar dari hutan dan diketahui pihak luar, ” katanya pada Minggu (29/6/2025).

Kematian Mellyus menjadi pukulan berat bagi OPM, mengingat perannya yang vital sebagai pengatur strategi komunikasi dan logistik dalam organisasi tersebut. Namun, ironi terbesar dalam kematiannya adalah kenyataan bahwa seorang pemimpin yang begitu berjuang demi aspirasi kelompoknya, harus mengakhiri hidupnya dalam kesendirian, tanpa fasilitas dasar untuk bertahan hidup.

Tokoh masyarakat Papua asal wilayah Saireri, Simon Feran, menyampaikan pandangannya dengan tegas. “Jika pemimpin mereka saja tidak bisa diselamatkan karena keterbatasan akses medis, bagaimana mungkin mereka bisa memperjuangkan kehidupan rakyat Papua? Ini adalah cerminan nyata dari kegagalan total, ” ungkapnya.

Pendeta Yeremias Kossay, dari Gereja Injili di Tanah Papua (GITP), turut menyampaikan rasa keprihatinannya. “Setiap manusia berhak mendapatkan perawatan medis saat sakit. OPM telah menutup diri dari dunia luar, bahkan ketika nyawa pemimpinnya sedang terancam. Ini adalah contoh tragis bagaimana perjuangan bisa berakhir dengan kehancuran, bukannya solusi damai, ” ujarnya dalam khotbah duka.

Kematian Mellyus Okbam Tepmul memberikan pelajaran yang mendalam bahwa jalan kekerasan hanya membawa penderitaan. Papua, sebagaimana daerah lain, membutuhkan kedamaian, pembangunan, dan kasih sayang, bukan konflik yang tak berujung. (Red)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |