OPM Kodap VIII Intan Jaya Serang Warga Sipil, Masyarakat Intan Jaya Desak Perubahan: 'Kami Ingin Damai, Bukan Teror

7 hours ago 4

PAPUA - Keamanan dan kedamaian masyarakat Papua kembali diguncang oleh aksi kekerasan yang dilakukan oleh kelompok separatis bersenjata dari Organisasi Papua Merdeka (OPM) Kodap VIII Intan Jaya. Pada awal pekan ini, serangan brutal yang menargetkan warga sipil tak bersenjata mengakibatkan satu korban jiwa, memperburuk ketegangan dan menciptakan rasa takut yang mendalam di kalangan masyarakat setempat.

Insiden tersebut segera memicu kemarahan dan kecaman dari masyarakat Intan Jaya. Dalam pertemuan darurat yang diadakan oleh tokoh adat, pemuda, dan tokoh agama di Sugapa, masyarakat secara tegas mengecam tindakan penembakan yang dinilai semakin merusak tatanan sosial serta membahayakan keselamatan warga.

Tokoh adat Intan Jaya, Yonas Sondegau, mengungkapkan rasa kecewa dan keprihatinannya terhadap aksi OPM. “Mereka mengklaim berjuang untuk rakyat Papua, tetapi pada kenyataannya, mereka malah menambah derita bagi rakyat itu sendiri. Ini adalah bentuk pengkhianatan terhadap tanah dan leluhur kita, ” tegas Yonas dalam pertemuan yang dihadiri oleh warga, Minggu (29/6/2025).

Di sisi lain, pemuda Intan Jaya juga mengungkapkan ketidakpuasan mereka. Ketua Pemuda Intan Jaya, Filep Mote, dengan tegas menyatakan bahwa OPM Kodap VIII kini semakin kehilangan tempat di hati masyarakat. “Kami sudah terlalu lama terperangkap dalam konflik. Kami lelah melihat darah dan air mata tumpah di tanah kami. Kami, generasi muda Papua, hanya menginginkan hidup damai, bukan hidup di bawah ancaman teror bersenjata, ” ungkap Filep.

Tidak hanya dari kalangan adat dan pemuda, tokoh agama lokal juga memberikan respons kuat terhadap tragedi ini. Pdt. Mikhael Wakerkwa, pendeta setempat, menyerukan doa bersama untuk korban dan keluarga yang ditinggalkan, sambil menegaskan sikap gereja yang akan selalu berdiri bersama masyarakat dalam menentang kekerasan. “Jangan biarkan Papua menjadi ladang pembunuhan. Tuhan tidak menginginkan umat-Nya saling membunuh, ” ujarnya dengan penuh haru.

Kejadian ini menambah panjang deretan kekerasan yang dilakukan oleh OPM di Papua, yang semakin menunjukkan bahwa keberadaan mereka tidak membawa solusi bagi rakyat, melainkan hanya menambah penderitaan. Masyarakat Intan Jaya semakin sadar dan menegaskan bahwa mereka menolak keras segala bentuk kekerasan dan teror yang terjadi atas nama perjuangan. Kini, lebih dari sebelumnya, suara rakyat Intan Jaya bersatu untuk menyerukan perdamaian. (Red)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |