Lestarikan Warisan Leluhur, Desa Banjarwaru adakan Festival Budaya Memetri Bumi

6 hours ago 5

NUSAWUNGU – Dalam rangka memperingati bulan Muharram 1447 Hijriyah, Pemerintah Desa Banjarwaru, Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap menggelar Festival Seni Budaya Memetri Bumi dan Kerajinan Tangan pada Minggu, (29/6/2025).

Acara bertema “Tali Seiket Tambang Seubed, Ruwet Serenteng Njagong Bareng: Urip Iku Urub, Urub Iku Obor” ini dilaksanakan di Pendopo Balai Desa Banjarwaru dan mendapat sambutan hangat dari seluruh lapisan masyarakat.

Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Desa Banjarwaru Mugi Prihantono beserta perangkatnya, jajaran TNI-Polri, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, serta ribuan warga yang antusias mengikuti rangkaian acara.

Festival ini menampilkan berbagai kegiatan budaya, mulai dari penyembelihan kerbau sebagai simbol tolak bala, prosesi resik punden Nyi Larik di Makam Depok Katilayu, hingga pagelaran seni seperti kolaborasi tembang jiwa karawitan, kuda kepang, musik band lokal, tari-tarian siswa-siswi SD, tari lengger, hingga pertunjukan ketoprak.

Semua itu merupakan wujud pelestarian budaya warisan leluhur yang masih hidup dan tumbuh di tengah masyarakat Banjarwaru.

Ketua panitia acara, Riyanto, yang juga Kepala Dusun IV, menyampaikan terima kasih atas partisipasi dan gotong royong seluruh warga desa.

“Melalui acara memetri bumi ini, kita memperkuat kerukunan dan menjaga keharmonisan antarwarga. Semangat kebersamaan inilah yang menjadi kekuatan desa kita, ” ujarnya dalam pidato sambutan.

Sementara itu, Kepala Desa Banjarwaru, Mugi Prihantono, menyampaikan apresiasinya atas kreativitas warga desa, khususnya dalam pengembangan kerajinan bambu.

“Apa yang kita lihat hari ini dari para pengrajin di masing-masing dusun adalah bukti nyata bahwa warisan budaya dan kearifan lokal masih hidup dan eksis. Bahkan, kerajinan bambu dari Banjarwaru telah dikenal luas hingga diekspor ke mancanegara, ” tuturnya.

Ia berharap, para pengrajin di Desa Banjarwaru terus berkembang dan membawa nama baik desa di tingkat nasional maupun internasional.

“Semoga Desa Banjarwaru menjadi desa yang maju, kreatif, dan bercahaya, ” tutupnya.

Festival ini tidak hanya menjadi ajang hiburan dan pelestarian budaya, tetapi juga wadah pemberdayaan ekonomi kreatif desa berbasis seni dan kerajinan lokal.

(Soleh) 

Read Entire Article
Karya | Politics | | |