Sinergi Desa Bulu Cindea: Konsultasi Rutin Hadirkan Solusi Stunting dan Keamanan Masyarakat

13 hours ago 4

PANGKEP SULSEL – Pemerintah Desa Bulu Cindea terus menunjukkan komitmennya dalam membangun desa melalui konsultasi aktif dan terbuka dengan masyarakat. Hampir setiap saat, dialog dan pertemuan digelar melibatkan berbagai elemen masyarakat dan lintas sektor, guna menyelesaikan berbagai persoalan dan menggali potensi desa.

Kegiatan konsultasi terbaru dipimpin langsung oleh Sekretaris Desa Bulu Cindea, Syahrir S, Ikom. Dalam forum tersebut hadir sejumlah tokoh penting seperti Bhabinkamtibmas Aiptu Bakri dan penyuluh dari BKKBN, Hj Yuliana SE. Kehadiran mereka menambah bobot pembahasan dalam pertemuan yang berlangsung dinamis dan partisipatif.

Salah satu isu utama yang dibahas adalah percepatan penanganan stunting. Hj Yuliana SE dari BKKBN memberikan penyuluhan langsung kepada masyarakat mengenai pentingnya gizi seimbang dan pola asuh anak yang tepat. Ia menekankan pentingnya kolaborasi keluarga, kader posyandu, dan perangkat desa dalam menekan angka stunting.

"Kami mendorong agar edukasi terus dilakukan secara langsung ke rumah-rumah warga. Ajak orang tua, terutama ibu-ibu, untuk lebih memperhatikan asupan anak-anak, " ujar Yuliana.

Bhabinkamtibmas Aiptu Bakri pun turut ambil peran dalam memberikan penyuluhan terkait keamanan dan ketertiban masyarakat. Ia mengimbau agar warga tetap waspada terhadap isu-isu provokatif dan menjaga persatuan di lingkungan masing-masing.

"Keamanan bukan hanya tanggung jawab polisi, tapi menjadi tanggung jawab kita bersama. Kuncinya adalah komunikasi dan kepedulian antarwarga, " tegas Aiptu Bakri.

Selain isu stunting dan keamanan, pertemuan juga membahas pemanfaatan lahan desa yang belum tergarap optimal. Menurut Sekdes Syahrir, Desa Bulu Cindea memiliki potensi lahan yang besar untuk dikembangkan menjadi kebun produktif, taman gizi keluarga, hingga lahan edukasi pertanian bagi warga muda.

Ia menambahkan bahwa pihak desa berencana mendorong warga untuk menanam tanaman pangan lokal seperti singkong, pisang, dan kelor, yang terbukti bergizi tinggi dan ramah lingkungan.

Pertemuan juga menjadi ajang untuk mendengarkan langsung aspirasi masyarakat. Beberapa warga mengusulkan agar pemanfaatan lahan diarahkan pada kebun sayur organik dan budidaya ikan air tawar sebagai tambahan gizi sekaligus penghasilan.

Respon dari pemerintah desa sangat positif. Syahrir menyatakan bahwa seluruh usulan akan dikaji lebih lanjut dan dimasukkan dalam rencana kerja desa ke depan. Ia juga menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor seperti ini akan terus digalakkan.

"Kita tidak bisa bekerja sendiri. Kunci kemajuan desa adalah sinergi semua pihak—masyarakat, BKKBN, Bhabinkamtibmas, dan elemen lainnya. Bersama, kita bisa wujudkan desa sehat dan sejahtera, " ujar Syahrir.

Kegiatan konsultasi semacam ini mendapat sambutan antusias dari masyarakat. Warga merasa didengar dan lebih yakin bahwa pemerintah desa benar-benar peduli pada permasalahan mereka.

Dengan model konsultasi partisipatif ini, Desa Bulu Cindea perlahan tapi pasti menata langkah menuju desa yang lebih tangguh, sehat, dan aman. Ke depan, desa ini diharapkan bisa menjadi percontohan dalam membangun desa berbasis kolaborasi dan potensi lokal. ( Herman Djide)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |