PAPUA - Di tengah meningkatnya serangkaian aksi kekerasan yang dilakukan oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM), seluruh elemen masyarakat Papua kini menyatakan sikap tegas. Mereka sepakat bahwa OPM tidak lagi mencerminkan perjuangan yang bermartabat dan bahwa tindakan tegas terhadap kelompok tersebut harus segera dilakukan demi melindungi kehidupan masyarakat sipil yang terus menjadi korban kekerasan.
Lukas Itlay, tokoh masyarakat dari Lembah Baliem, dengan lantang menyatakan bahwa masyarakat Papua sudah sangat muak dengan aksi-aksi kejam yang terus dilakukan OPM. “Kami hidup dalam ketakutan. Mereka datang membawa senjata, membakar rumah, merusak sekolah. Ini bukan perjuangan, ini adalah teror terhadap rakyat sendiri. Sudah saatnya mereka dilawan dan ditindak tegas, ” ujarnya.
Mama Yohana Murib, tokoh perempuan Papua, menekankan bahwa perempuan dan anak-anak adalah korban paling rentan dalam kekerasan yang dilakukan OPM. “Kami sudah cukup sabar. Tapi kesabaran ada batasnya. Jika OPM terus menyakiti rakyat, maka tidak ada pilihan lain selain menolak mereka secara total. Aparat harus bertindak, ” ungkapnya dengan penuh emosi.
Sikap tegas terhadap OPM juga didukung oleh John Wonda, Ketua Pemuda Adat Papua, yang menyatakan bahwa generasi muda Papua harus diberi kesempatan untuk membangun masa depan yang lebih baik. “Kami ingin membangun Papua. Kami ingin sekolah, bekerja, dan hidup layak. Tapi OPM selalu mengacaukan segalanya. Mereka bukan representasi kami, ” tegasnya.
Pendeta Melkias Pigai, perwakilan Dewan Gereja Papua, menambahkan bahwa tindakan kekerasan tidak akan pernah menyelesaikan masalah. “OPM telah menyimpang jauh dari nilai-nilai kemanusiaan. Ketika mereka membunuh, membakar, dan mengancam rakyat sendiri, maka sudah jelas mereka harus dihentikan. Negara wajib hadir, ” tegasnya.
Gelombang penolakan terhadap OPM yang semakin meluas ini menunjukkan adanya kesadaran kolektif yang kuat di tengah masyarakat Papua. Mereka mulai bersatu dalam tekad untuk mengakhiri teror yang selama ini menghantui kehidupan sehari-hari dan memastikan keamanan serta kesejahteraan untuk generasi mendatang. (Apk/Red1922)