Mesuji – Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026 di salah satu Sekolah Dasar di Kabupaten Mesuji resmi dibuka. Kepala sekolah SDN 14 Simpang pematang Sunarko S.Pd.MPd setempat menyampaikan sejumlah informasi penting terkait teknis penerimaan siswa baru, termasuk jumlah kuota, sistem seleksi, hingga harapan ke depan.
Sekolah membuka kuota sebanyak 34 siswa baru. "Untuk sementara kami siapkan 34 kursi. Tapi kalau masih ada yang datang mendaftar dan kuota memungkinkan, tetap akan kami terima, " ujar Kepala Sekolah. Rabu [16/07/25]
Adapun syarat utama penerimaan mengacu pada usia, zonasi, dan status domisili. Anak usia 6 tahun wajib berasal dari TK, sedangkan usia 7 tahun ke atas dapat langsung diterima.
Seleksi penerimaan dilakukan berdasarkan sistem zonasi, sesuai regulasi dari Dinas Pendidikan. Jadwal pendaftaran dibuka mulai tanggal 16 hingga 26 Juni 2025.
"Pendaftaran bisa dilakukan secara online maupun langsung (offline) ke sekolah, " tambahnya.
Dokumen yang harus disiapkan meliputi Kartu Keluarga (KK), Akta Kelahiran, dan Ijazah TK. Pihak sekolah menjelaskan bahwa zonasi dihitung berdasarkan alamat dalam KK, namun jika belum punya KK, bisa menggunakan surat domisili resmi.
"Kami tetap menerima siswa dari luar zona jika sekolah terdekat mereka sudah penuh atau tutup, " jelas kepala sekolah.
Bahkan, siswa dari wilayah terpencil pun akan tetap diterima asalkan kelengkapan data terpenuhi dan kuota masih tersedia.
Meskipun belum ada penambahan ruang kelas tahun ini, sekolah tetap berupaya agar pembelajaran berjalan maksimal.
"Kami akan menerapkan double shift sebagai solusi sementara, " jelasnya.
Ia juga menambahkan, bila ruang kelas bisa ditambah ke depan, maka pembelajaran akan lebih efektif tanpa harus membagi shift.
Kepala sekolah memastikan bahwa seluruh proses PPDB berjalan tanpa pungutan alias gratis.
"Saya selalu menegaskan kepada seluruh staf agar berkomitmen pada aturan. Kami juga diawasi langsung oleh Dinas Pendidikan, " tegasnya.
Meski antusiasme masyarakat masih terbilang rendah, kemungkinan besar disebabkan oleh kondisi sarana dan prasarana yang masih terbatas, kepala sekolah tetap menaruh harapan besar pada siswa baru.
"Harapan saya, anak-anak tetap semangat belajar, meskipun kondisi sekolah masih jauh dari ideal, " tutupnya.
Sekolah ini menjadi salah satu contoh lembaga pendidikan yang tetap berkomitmen memberikan pelayanan pendidikan meski di tengah keterbatasan. Transparansi, aksesibilitas, dan semangat mendidik tetap menjadi prioritas utama. [Udin]