Pemkab Pangandaran Luncurkan Program Pendidikan Karakter, Sholat Berjamaah, Akhlak Mulia serta Pelayanan Publik Berkeadilan

1 day ago 7

PANGANDARAN JAWA BARAT — Pemerintah Kabupaten Pangandaran segera meluncurkan Program Pendidikan Karakter Melesat, sebuah inisiatif pendidikan yang mengedepankan pembentukan karakter siswa melalui pendekatan spiritual, moral, dan nasionalisme. Program ini mulai dijalankan pada Senin (02/6/2025) di seluruh jenjang sekolah, dengan menitikberatkan pada praktik sholat berjamaah, pembelajaran akhlak mulia, serta pelayanan publik yang berkeadilan.

Bupati Pangandaran, Citra Pitriyami, S.H., saat membuka sosialisasi program di Aula Setda Kabupaten Pangandaran, menyampaikan bahwa program ini merupakan respons atas kekhawatiran terhadap lunturnya nilai karakter di tengah kemajuan teknologi dan globalisasi.
“Kami ingin membentuk generasi Pangandaran yang tidak hanya pandai secara akademik, tetapi juga berjiwa kuat, berakhlak mulia, dan mencintai bangsanya, ” ujar Bupati Citra.

Menurutnya, program ini merujuk pada filosofi Ki Hajar Dewantara yang menekankan pendidikan sebagai sarana membentuk manusia seutuhnya: cerdas secara intelektual, sehat secara jasmani, dan luhur secara perilaku. Dalam praktiknya, siswa diwajibkan melaksanakan sholat berjamaah menjelang waktu Dhuha setiap hari dengan dipimpin oleh guru kelas di mushola, aula, atau ruang kelas.

Setiap hari Jumat, guru Pendidikan Agama Islam (PAI) bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pangandaran untuk membimbing siswa dalam praktik sholat yang benar serta pengajaran baca-tulis Al-Qur’an.

Bupati Citra pun menekankan pentingnya membentuk generasi dengan fondasi moral yang kuat di tengah kemajuan zaman, yangmana kecerdasan tanpa akhlak hanya akan menghasilkan pribadi-pribadi yang kehilangan arah dan nilai kemanusiaan.
“Pendidikan karakter bukan hanya tanggung jawab sekolah, tapi juga kewajiban bersama orang tua, pemerintah, dan masyarakat, ” tegasnya.

Tidak hanya pendidikan, Pemkab Pangandaran juga memperluas misi karakter dan kemanusiaan ini ke sektor kesehatan masyarakat, dimana Pemerintah menyediakan layanan jemputan khusus untuk pasien miskin dan kelompok rentan seperti penyandang disabilitas, ibu hamil dengan kondisi darurat, penderita stroke, dan korban kecelakaan.

Target waktu tunggu pelayanan ditetapkan maksimal 60 menit, dengan prioritas penanganan di RSUD Pandega. Untuk rujukan keluar daerah, telah dibentuk unit layanan khusus di setiap puskesmas dan rumah sakit untuk 
proses administrasi pasien.

Sementara untuk menjamin kelancaran implementasi, evaluasi dilakukan setiap dua minggu sekali, dipimpin langsung oleh Bupati. Selain itu, Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan ditugaskan melakukan pengawasan dan pelaporan berkala di lapangan "katanya".

Tambah Citra, dengan rencana peluncuran program ini, Pemkab Pangandaran menegaskan komitmennya untuk menghadirkan pendidikan yang bermakna dan pelayanan publik yang manusiawi. Pemerintah berharap pendekatan ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam membangun masa depan bangsa berbasis karakter dan kemanusiaan "ujarnya". (Anton AS) 

Read Entire Article
Karya | Politics | | |