PAPUA - Di jantung Pegunungan Papua, tepatnya di Kampung Kimak, Distrik Ilaga, derap langkah prajurit TNI tak terdengar sebagai suara senjata, melainkan sebagai harmoni gotong royong. Prajurit dari Satgas Yonif 700/Wira Yudha Cakti terlihat berjibaku memperbaiki bahu jalan yang rusak parah akibat tergerus aliran sungai. Di tengah guyuran gerimis dan lumpur yang licin, mereka membangun bukan sekadar infrastruktur, tapi harapan. Rabu 4 Juni 2025.
Jalan yang diperbaiki bukanlah jalur biasa ia adalah satu-satunya akses vital yang menghubungkan Kota Ilaga dengan Kampung Wuloni, menjadi nadi utama mobilitas warga. Karya bakti ini menjadi simbol nyata bahwa tugas prajurit tak hanya menjaga batas negara, tetapi juga merajut kedekatan sosial dengan masyarakat.
Di tengah barisan prajurit itu, sosok Sertu Apolos Ledanaung, putra asli Papua, tampak memimpin pengerjaan dengan penuh semangat.
“Ini bukan sekadar tugas militer. Ini adalah bentuk cinta kami untuk Papua. Setiap batu yang kami susun, kami tahu itu akan mempermudah ibu-ibu membawa hasil kebun, anak-anak menuju sekolah, dan warga menjangkau layanan kesehatan, ” ucapnya dengan mata berbinar.
Suasana hari itu penuh kehangatan. Tawa anak-anak, semangat warga yang turut membantu, serta sapaan hangat antar prajurit menjadi lukisan harmoni yang sulit dilupakan. Lumpur di kaki dan peluh di dahi tak memadamkan semangat mereka. Justru mempertegas tekad bahwa TNI hadir bukan hanya dengan senjata, tapi juga dengan hati.
Letkol Inf. Heraldo Tabasonda, S.Hub., Dansatgas Yonif 700/WYC, mengungkapkan rasa bangganya terhadap pasukan dan masyarakat.
“Kami hadir di Papua tidak hanya untuk menjaga keamanan, tapi juga untuk menyatukan dan memberi harapan. Jalan ini akan menjadi saksi bahwa TNI dan rakyat selalu berjalan bersama di masa damai maupun saat penuh tantangan.”
Masyarakat Kimak menyambut kegiatan ini dengan antusias. Mereka tak hanya merasa dibantu, tapi juga dihargai. Bagi mereka, seragam loreng kini bukan hanya simbol kekuatan negara, tetapi juga pelindung dan kawan dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui karya bakti ini, TNI membuktikan bahwa membangun bukan sekadar memasang batu atau memperbaiki jalan, melainkan menyulam kedekatan dan membangun rasa memiliki. Ketika prajurit bekerja bersama rakyat, di situlah Indonesia benar-benar hadir, kuat, dan menyatu.
Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf. Iwan Dwi Prihartono