Majene – Kodim 1401/Majene menerima kunjungan Tim Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Darat (Dislitbangad) dalam rangka pelaksanaan kegiatan pengumpulan data penelitian ketangguhan kapasitas Aparat Komando Kewilayahan (Apkowil) guna memitigasi bencana alam di daerah rawan bencana, Selasa (12/8/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Litbanghan TNI AD Tahun Anggaran 2025, yang digelar di wilayah Kodam XIV/Hasanuddin, termasuk di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat. Rangkaian kegiatan survei dijadwalkan berlangsung sejak 12 hingga 15 Agustus 2025, meliputi Focus Group Discussion (FGD), pretest, pendidikan dan pelatihan (diklat), praktik mapping mitigasi bencana, serta posttest.
Dalam sambutannya, Dandim 1401/Majene Letkol Czi I Made Bagus Asmara Putra, S.T., M.I.P. menyampaikan apresiasi atas kepercayaan Dislitbangad memilih Kodim 1401/Majene sebagai lokasi penelitian.
“Kabupaten Majene memiliki potensi kerawanan bencana seperti gempa bumi, banjir, dan tanah longsor. Penelitian ini diharapkan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kesiapan dan kapasitas Apkowil dalam menghadapi bencana, sehingga langkah mitigasi dapat dilakukan secara efektif dan tepat sasaran, ” ujarnya.
Ketua Tim Dislitbangad Kolonel Inf Abd Hamid, S.I.P., M.M. dalam pengarahannya menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan mengukur kesiapan Apkowil dalam mengatasi bencana alam sesuai tugas pokok TNI pada Operasi Militer Selain Perang (OMSP), sekaligus mengidentifikasi potensi, kelemahan, dan kebutuhan di wilayah rawan bencana. Kabupaten Majene dipilih berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang menunjukkan adanya potensi guncangan berisiko tsunami, serta riwayat gempa bumi dan tanah longsor. Selain itu, survei ini juga mengkaji kesiapan pemerintah daerah, termasuk koordinasi lintas sektor, sebagai bagian penting dari strategi mitigasi yang terpadu.
“Selain menilai kapasitas Apkowil, kami ingin memastikan pemerintah daerah juga siap, baik dari sisi koordinasi, sarana prasarana, maupun prosedur penanganan saat bencana terjadi. Dengan data ini, diharapkan strategi mitigasi dapat dirancang lebih efektif dan terpadu antara TNI AD, pemerintah daerah, dan masyarakat, ” tegas Kolonel Inf Abd Hamid.
Kegiatan berlangsung dengan lancar dan mendapat respons positif dari seluruh peserta. Survei ini diharapkan menjadi langkah konkret dalam memperkuat peran Apkowil sebagai garda terdepan bersama pemerintah daerah dan masyarakat dalam menjaga keselamatan dari ancaman bencana alam.