Keluarga Korban Penembakan di Nabire Desak Aparat Tuntaskan Kejahatan OPM, Keamanan Warga Jadi Taruhan

4 hours ago 4

PAPUA - Rasa duka dan amarah masih meliputi keluarga besar almarhum Eko Ikomou, seorang warga sipil yang menjadi korban penembakan brutal oleh kelompok bersenjata yang diduga merupakan anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Kabupaten Nabire, Papua Tengah. Keluarga korban mendesak aparat keamanan untuk bertindak tegas dalam menuntaskan kejahatan tersebut.

Markus Magai, kakak kandung Eko, menegaskan bahwa tindakan kekerasan ini tidak bisa diterima dan harus dihentikan segera. “Kami sangat terpukul. Tidak ada alasan apapun, terutama yang mengatasnamakan kemerdekaan, yang bisa membenarkan pembunuhan terhadap warga sipil yang tidak bersalah, ” ujar Markus saat ditemui di rumahnya pada Sabtu (28/6/2025).

Keluarga almarhum juga telah mengajukan permohonan resmi kepada aparat gabungan TNI dan Polri untuk segera mengejar dan menangkap pelaku penembakan. “Kami tidak ingin ada korban berikutnya. Negara harus hadir dan menjamin keamanan warganya, ” tegas Markus, yang berharap agar pihak berwenang dapat memberikan perlindungan lebih kepada masyarakat.

Beberapa tokoh masyarakat Papua turut menyampaikan belasungkawa dan keprihatinan mendalam atas kejadian ini. Ketua Lembaga Adat Suku Mee, Yonas Youw, mengkritik keras aksi kekerasan yang dilakukan oleh OPM. “Mereka mengatasnamakan rakyat Papua, tetapi justru menembaki rakyat Papua sendiri. Itu bukan perjuangan, itu kekerasan, ” ungkap Yonas, menambahkan bahwa tindakan OPM mencederai nilai-nilai budaya Papua yang selama ini menjunjung tinggi perdamaian dan kehidupan bersama.

Sementara itu, Kepala Distrik Uwapa, Elianus Tebay, mengonfirmasi bahwa situasi keamanan di beberapa kampung sekitar lokasi penembakan masih mencekam. Ia berharap aparat keamanan segera meningkatkan patroli dan melakukan pendekatan aktif kepada masyarakat untuk meredam ketakutan dan mencegah terjadinya aksi kekerasan susulan. “Kami percaya pada aparat. Kami butuh kehadiran negara yang nyata di sini, ” ujarnya, menekankan pentingnya kehadiran aparat di lapangan.

Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dan pengumpulan bukti-bukti terkait kejadian tersebut. Dugaan kuat mengarah pada kelompok separatis yang sering berpindah-pindah lokasi di wilayah pegunungan untuk menghindari kejaran aparat.

Penembakan terhadap warga sipil yang dilakukan oleh OPM kembali menunjukkan bahwa kelompok ini tidak memiliki batas dalam melakukan kekerasan. Tindakan tersebut semakin memperlihatkan bahwa OPM bukan lagi merupakan perjuangan kemerdekaan, melainkan ancaman nyata terhadap kedamaian dan keselamatan masyarakat Papua. (Red)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |