Wabup Solok Hadiri Rapat Lanjutan Trase Jalan Aia Dingin: Upaya Wujudkan Jalan Nasional yang Lebih Aman

1 day ago 8

PADANG – Upaya serius untuk menghadirkan infrastruktur jalan yang aman dan minim risiko di kawasan Aia Dingin, Kabupaten Solok, kembali digelar melalui rapat lanjutan pembahasan trase jalan baru, Kamis, 5 Juni 2025. Rapat yang diselenggarakan oleh Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang (DBMCKTR) Provinsi Sumatera Barat ini turut dihadiri oleh Wakil Bupati Solok H. Candra, Kepala DBMCKTR Sumbar Erasukma Munaf, serta Kepala BPJN Sumbar Thabrani yang hadir secara daring.

Pembahasan ini menjadi kelanjutan dari arahan Gubernur Sumatera Barat usai kunjungan Menteri PUPR dan Anggota DPR RI ke Kabupaten Solok beberapa waktu lalu. Fokus utama adalah peninjauan ulang trase jalan Aia Dingin yang selama ini dikenal rawan longsor dan kerap menimbulkan kecelakaan, terutama pada musim hujan.

Dalam paparannya, Kepala BPJN Sumbar Thabrani menekankan pentingnya pendekatan teknis yang cermat dalam menentukan trase baru. Ia mengingatkan agar trase alternatif tidak menciptakan permasalahan serupa di masa depan.

“Pertimbangkan betul agar trase baru ini lebih landai, aman, dengan tikungan dan turunan yang tidak curam serta minim potensi longsor, ” tegas Thabrani.

Wabup Solok H. Candra menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Solok telah menindaklanjuti instruksi tersebut dengan melakukan survei lapangan bersama DPUPR setempat dan menggelar rapat bersama masyarakat, termasuk pemilik ulayat.

“Kami sudah menerima dokumen penyerahan lahan, dan semua pihak di daerah mendukung penuh proyek ini, ” ungkap Wabup Candra.

Ia juga berharap dukungan penuh dari BPJN dan Dinas Bina Marga Provinsi untuk memastikan realisasi trase baru berjalan maksimal, terutama dari sisi teknis dan anggaran.

Sementara itu, Kadis PUPR Kabupaten Solok, Effia Vivi Fortuna, memaparkan hasil kajian dan tracking lokasi trase baru Aia Dingin. Trase alternatif ini dirancang untuk memenuhi standar teknis nasional dan menghindari potensi bencana. Ia menyebut bahwa panjang awal rencana jalan adalah 22 km, namun kini dipersingkat menjadi 18, 9 km dengan pembukaan jalan baru sepanjang 10 km.

“Kami sudah maksimal sesuai kemampuan daerah, namun tentu kami butuh bimbingan teknis dan kerjasama yang kuat dari pihak provinsi dan pusat, ” ujar Effia.

Kadis DBMCKTR Sumbar, Erasukma Munaf, menambahkan bahwa penataan ulang trase harus mengedepankan perencanaan yang komprehensif. Long section jalan harus dikaji secara detail agar tidak menimbulkan tikungan tajam, tanjakan maupun turunan yang berisiko.

“Kita harus benar-benar merancang jalur yang minim tikungan dan tidak memiliki tanjakan atau turunan ekstrem. Jangan sampai trase baru memunculkan persoalan baru, ” ujarnya.

Rapat ini menjadi bagian dari proses awal penyusunan solusi strategis untuk jalan nasional Aia Dingin. Data dan masukan dari pertemuan ini akan menjadi bahan kajian teknis sebelum disepakati dan dilanjutkan ke tahap perencanaan berikutnya.

Pemerintah Kabupaten Solok berharap proyek ini segera terealisasi demi kenyamanan dan keselamatan masyarakat. Dukungan kuat dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melalui DBMCKTR dan BPJN Sumbar menjadi faktor kunci keberhasilan peningkatan kualitas ruas jalan nasional Aia Dingin yang selama ini menjadi jalur vital penghubung antarwilayah.

Read Entire Article
Karya | Politics | | |