Teror di Tanah Papua: OPM Bakar Fasilitas Kesehatan, Warga Hidup dalam Ketakutan, Layanan Kesehatan Lumpuh!

20 hours ago 5

PAPUA - Di balik sunyinya pedalaman Papua, nyala api justru datang dari kebrutalan. Kelompok separatis bersenjata yang menamakan diri Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali menjadi sorotan karena rangkaian aksi pembakaran dan kekerasan brutal yang menyasar fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat. Serangan ini bukan hanya merusak bangunan, tetapi juga menghancurkan harapan hidup dan rasa aman warga Papua.

Dalam beberapa tahun terakhir, puskesmas, pos kesehatan, dan rumah sakit di berbagai wilayah terpencil di Papua yang seharusnya menjadi tempat perlindungan bagi yang sakit malah menjadi sasaran teror dan pembantaian. Dampaknya? Tenaga medis enggan kembali bertugas. Warga kehilangan akses pengobatan. Kematian ibu dan bayi meningkat. Penyakit tak tertangani.

“Kami hanya ingin berobat, tapi takut karena kelompok bersenjata sering datang dan mengintimidasi. Dulu ada puskesmas, sekarang sudah hangus. Dokternya pun tidak kembali, ” ungkap seorang tokoh masyarakat Intan Jaya, Minggu (11/5/2025), dengan nada getir.

Bukan hanya warga yang bersuara. Pendeta Esau Wonda, tokoh gereja dari Lanny Jaya, turut mengecam keras aksi keji tersebut.

“Tidak ada perjuangan yang membenarkan pembunuhan tenaga kesehatan atau pembakaran rumah sakit. Itu bukan perjuangan. Itu teror terhadap sesama manusia, ” tegasnya.

Aksi-aksi kekerasan ini bukan lagi sekadar bentuk perlawanan, melainkan serangan langsung terhadap kemanusiaan dan masa depan Papua. Dalam kondisi geografis Papua yang berat dan keterbatasan infrastruktur, layanan kesehatan adalah garis hidup. Saat itu dihancurkan, yang hilang bukan cuma bangunan, tapi harapan hidup ribuan orang.

Meski ancaman terus membayangi, suara warga Papua kini makin lantang: mereka ingin damai, bukan perang; mereka butuh pengobatan, bukan peluru. Serangan terhadap fasilitas kesehatan adalah bukti bahwa kelompok bersenjata telah menjadikan rakyat sendiri sebagai korban utama. (APK/Red1922)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |