INTAN JAYA - Di balik megahnya Pegunungan Papua, sebuah momen sederhana namun penuh makna terjadi di halaman TK Holomama dan TK Mamba. Prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 500/Sikatan tak hanya hadir sebagai penjaga perbatasan, tetapi juga sebagai pelayan kemanusiaan. Pada Minggu pagi yang cerah itu, senyum tulus dan tawa riang menghiasi kegiatan cukur rambut gratis untuk warga Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya. Minggu 8 Juni 2025.
Kegiatan ini bukan sekadar pangkas rambut. Di tangan Prada Rettob dan rekan-rekannya, gunting dan sisir menjadi jembatan hati antara prajurit TNI dan masyarakat. Rambut dipotong, tapi jarak sosial disatukan.
“Ini bukan hanya soal penampilan. Ini adalah cara kami menunjukkan bahwa kami peduli. Kami ingin warga Papua tahu, mereka dicintai dan dihargai, ” ungkap Prada Rettob sambil memangkas rambut tokoh masyarakat, Gembala Neptinus Sani dan Jhon Sani.
Kebersamaan yang Tumbuh dari Aksi Kecil
Bagi masyarakat Kampung Mamba, perhatian semacam ini menyentuh hati. Warga berkumpul, anak-anak antre dengan semangat, dan para tokoh masyarakat pun ikut duduk di kursi cukur bukan sebagai tokoh, tapi sebagai saudara.
“Kami sangat senang. Ini bukan hal kecil. Kehadiran mereka membuat kami merasa aman, dihargai, dan tidak sendiri, ” kata Gembala Neptinus Sani dengan senyum penuh syukur.
TNI Hadir Sebagai Saudara, Bukan Sekadar Penjaga
Lettu Inf Sugianto, Danpos TK Holomama, menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari komunikasi sosial yang menjadi nafas Satgas.
“Kami ingin menghadirkan sosok TNI yang humanis. Tidak hanya hadir saat krisis, tapi menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Dari hal sederhana seperti mencukur rambut, kami menjalin kepercayaan dan kebersamaan, ” ujarnya.
Pesan Persatuan dari Komandan Satgas
Letkol Inf Danang Rahmayanto, S.I.P., M.M., Dansatgas Yonif 500/Sikatan, memberikan apresiasi terhadap inisiatif prajuritnya.
“Inilah wajah TNI sesungguhnya: dekat dengan rakyat, menyatu dalam cinta Tanah Air. Kami datang bukan hanya membawa senjata, tapi juga membawa kasih. Papua adalah rumah kita bersama.”
Di tengah tantangan geografis dan ancaman dari kelompok separatis, aksi kecil seperti cukur rambut justru menjadi penegas kekuatan persatuan. TNI tidak hanya menjaga tapal batas, tetapi juga menjaga nilai-nilai kemanusiaan.
Di Intan Jaya, dengan sepasang gunting dan senyuman tulus, TNI membuktikan bahwa merawat persatuan bangsa bisa dimulai dari menyentuh rambut dan hati warga.
Autentikasi:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono