Hasanuddin Djafar Gagas Kebun Wisata Terpadu: Satu Lokasi, Banyak Rezeki

3 hours ago 3

PANGKEP SULSEL– Ketua Bidang Ekonomi Kerakyatan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Jurnalis Nasional Indonesia (JNI) Kabupaten Pangkep, Hasanuddin Djafar, mengungkapkan rencana strategis untuk membangun kebun terpadu berbasis wisata yang akan menjadi sumber mata pencaharian baru bagi masyarakat setempat.

Hasanuddin yang melakukan konsultasi dengan warga tani di Kampung Parangluara Desa Bantimurung Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep Minggu (8/6/2026) menjelaskan bahwa konsep ini tidak hanya menyasar sektor pertanian, tetapi juga mengintegrasikan peternakan, perikanan, kerajinan, dan wisata edukatif dalam satu kawasan terpadu. “Kita perlu mencoba untuk membangun pusat ekonomi rakyat yang tidak bergantung pada satu sektor saja, tapi menyatukan banyak potensi lokal dalam satu lokasi, ” ujarnya.

Konsep ini digagas sebagai upaya membangkitkan ekonomi desa dan memanfaatkan lahan-lahan tidur yang selama ini belum dikelola secara optimal. Menurutnya, masyarakat desa memiliki sumber daya alam dan tenaga kerja yang sangat potensial, hanya saja masih kurang dalam sistem dan pendampingan.

“Nanti masyarakat bisa menanam, memelihara ternak, membuat olahan produk, sekaligus melayani pengunjung yang datang untuk belajar dan berwisata. Satu lokasi, banyak peluang, ” tambah Hasanuddin.

Kawasan ini dirancang untuk menjadi pusat pelatihan bagi petani muda, tempat studi lapangan bagi sekolah-sekolah, sekaligus destinasi wisata alternatif berbasis lingkungan. “Kita ingin anak-anak muda desa juga melihat masa depan di kampungnya sendiri, ” katanya.

Beberapa komponen yang akan dibangun di lokasi tersebut antara lain kebun buah dan sayur organik, kolam bioflok, kandang ternak terpadu, area pelatihan, jalur wisata edukasi, hingga kantin produk lokal dan pasar rakyat.

Hasanuddin juga menekankan pentingnya pendekatan zero waste atau tanpa limbah dalam pengelolaan kawasan ini. Limbah ternak akan diolah menjadi pupuk cair, limbah dapur untuk kompos, dan maggot sebagai pakan ikan atau unggas.

“Dengan sistem terpadu, tidak ada yang terbuang. Setiap elemen saling menunjang satu sama lain, bahkan bisa menjadi bahan ajar tentang ekonomi sirkular untuk masyarakat luas, ” jelasnya.

Menurutnya, DPD JNI Pangkep siap menjadi mitra penghubung antara masyarakat, pemerintah, dan investor lokal agar program ini berjalan dengan lancar dan tepat sasaran. Ia juga berharap peran media lokal dapat memperkuat sosialisasi dan dukungan publik terhadap program ini.

Saat ini, tim JNI Pangkep tengah melakukan survei lokasi dan pendekatan dengan beberapa kelompok tani serta tokoh masyarakat untuk mulai memetakan rencana pembangunan. “Kami ingin ini benar-benar milik rakyat dan untuk rakyat. Partisipasi warga menjadi kunci utama, ” ujarnya.

Dalam jangka panjang, kebun terpadu ini diharapkan menjadi ikon wisata baru Pangkep yang tidak hanya menarik wisatawan, tapi juga menjadi model pemberdayaan ekonomi yang bisa direplikasi di daerah lain. “Kita tidak harus menunggu dana besar. Yang penting adalah komitmen dan kerja bersama, ” tegas Hasanuddin.

Ia juga mengundang akademisi, praktisi, serta pemuda setempat untuk bergabung dalam gerakan ini, baik sebagai pelatih, relawan, maupun pengelola. “Ini peluang emas bagi siapa saja yang ingin melihat perubahan nyata di daerah, ” pungkasnya. ( Herman Djide)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |