Cianjur – Dalam rangka memperkuat peran generasi muda sebagai garda terdepan dalam menjaga keutuhan NKRI dan menangkal penyebaran paham intoleran serta radikalisme, Satuan Tugas Wilayah (Satgaswil) Jawa Barat melaksanakan kegiatan sosialisasi dan pembinaan kepada anggota Karang Taruna di Desa Sabandar, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, Selasa (27/5/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program berkelanjutan Satgaswil Jabar dalam mendukung upaya pencegahan dini terhadap paham-paham menyimpang yang dapat merusak sendi-sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dalam kegiatan ini, hadir sebagai narasumber Ipda Nanang, salah satu personel dari Tim Identifikasi dan Sosialisasi (Idensos) Satgaswil Jabar, yang telah berpengalaman dalam memberikan edukasi seputar deradikalisasi dan kontra narasi ekstremisme.
Dalam pemaparannya, Ipda Nanang menjelaskan, secara komprehensif mengenai ciri-ciri paham radikal, pola penyebarannya, serta strategi yang bisa dilakukan masyarakat untuk mencegah berkembangnya faham tersebut. Ia juga menekankan pentingnya peran pemuda sebagai agen perubahan (agent of change) yang memiliki kapasitas besar untuk membangun lingkungan yang inklusif, toleran, dan saling menghargai perbedaan.
"Pemuda adalah aset bangsa. Mereka harus dibekali dengan pemahaman yang benar tentang ideologi Pancasila, nasionalisme, dan pentingnya menjaga kerukunan antarumat beragama. Radikalisme tumbuh subur di lahan yang kosong akan pemahaman, maka dari itu edukasi seperti ini sangat penting dilakukan secara berkelanjutan, " ujar Ipda Nanang dalam sesi diskusi.
Kegiatan sosialisasi ini mendapat sambutan hangat dan apresiasi tinggi dari Kepala Desa Sabandar, Dedi Saepudin, S.H., yang turut hadir dan membuka kegiatan secara resmi. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian dan kehadiran Satgaswil Jabar dalam memberikan edukasi kepada para pemuda di desanya.
"Kami sangat mendukung kegiatan seperti ini. Karang Taruna sebagai elemen strategis di desa harus dibekali dengan pemahaman tentang bahaya intoleransi dan radikalisme. Saya berharap sinergi antara aparat keamanan dan masyarakat, khususnya pemuda, terus terjalin erat, " ujar Dedi Saepudin.
Para peserta yang terdiri dari anggota Karang Taruna terlihat sangat antusias mengikuti jalannya kegiatan. Mereka aktif bertanya dan berdiskusi mengenai isu-isu aktual seputar radikalisme yang kini juga merambah ke ruang digital. Tak sedikit dari mereka yang mengaku baru memahami secara utuh bagaimana paham radikal bisa menyusup melalui media sosial dan lingkungan sekitar.
Selain pemaparan materi, kegiatan juga diisi dengan sesi tanya jawab dan diskusi kelompok guna menumbuhkan kesadaran kolektif dan kepedulian sosial. Materi-materi yang disampaikan disusun dengan pendekatan yang komunikatif dan mudah dicerna oleh generasi muda.
Satgaswil Jabar menegaskan bahwa kegiatan seperti ini akan terus dilakukan di berbagai daerah sebagai langkah konkret dalam menciptakan masyarakat yang tangguh terhadap infiltrasi ideologi menyimpang. Melalui kegiatan ini, diharapkan terbentuk jejaring pemuda desa yang sadar dan peduli terhadap pentingnya menjaga keutuhan bangsa dari ancaman disintegrasi.
Dengan komitmen yang kuat dari seluruh pihak, khususnya peran aktif masyarakat dan pemuda, Indonesia diharapkan semakin kokoh dalam menghadapi berbagai tantangan ideologis di masa depan.