Program 3 Juta Rumah, Progres Nol atau Sudah Jalan? Ara Buka Suara!

3 hours ago 1

JAKARTA - Sebuah perbedaan pendapat mencuat di Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) terkait Program 3 Juta Rumah. Wakil Menteri PKP, Fahri Hamzah, menyatakan bahwa program ambisius ini belum menunjukkan perkembangan signifikan. Namun, Menteri PKP Maruarar Sirait (Ara) dengan tegas membantah pernyataan tersebut, mengklaim bahwa program ini sudah berjalan dan memiliki data realisasi yang jelas.

"Tadi kan progresnya datanya udah lihat, " ujar Ara di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta, Kamis (14/8/2025), seolah menyiratkan keheranan atas pernyataan sang wakil.

Ara bersikukuh bahwa data realisasi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) telah disampaikan. Ia menantang pihak-pihak yang meragukan progres program untuk melihat data yang ada.

"Kan datanya udah dikasih tahu kan? (katanya masih nol?) Datanya udah dikasih tahu kan?" ucapnya, menunjukkan sedikit nada frustrasi.

"Nanti kita lihat ya, datanya tadi udah diumumkan. Pakai data aja. Pakai data ya. Jadi kalau bicara itu mesti pakai data, " tutur Ara, menekankan pentingnya आधार dalam fakta.

Di tengah perdebatan ini, Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) memberikan angin segar. Heru Pudyo Nugroho mengumumkan bahwa BP Tapera telah menyalurkan 153.599 unit rumah FLPP yang sudah dihuni oleh masyarakat.

"Realisasi dari 1 Januari hingga hari ini 14 Agustus 2025, yang sudah realisasi KPR-nya, FLPP-nya, artinya rumah sudah ditempati dan sudah terealisasi penyaluran dari BP Tapera ke bank penyalur itu ada di 153.599 unit, " kata Heru, memberikan angka konkret terkait penyaluran.

Selain itu, terdapat 196.307 unit rumah subsidi yang masih dalam proses pembangunan hingga akad. Angka ini menambah optimisme bahwa program ini sebenarnya bergerak, meski mungkin tidak secepat yang diharapkan.

Sebelumnya, Fahri Hamzah mengungkapkan kekecewaannya atas minimnya hasil yang dicapai Program 3 Juta Rumah. Program yang meliputi pembangunan dan renovasi rumah ini, menurutnya, masih jauh dari target.

Dalam rapat koordinasi bersama Kementerian Koordinator bidang Infrastruktur dan Pengembangan Kewilayahan (IPK), Fahri bahkan meminta maaf kepada Menteri Koordinator IPK Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terkait progres Kementerian PKP.

"Tadi saya minta maaf, saya laporkan tadi itu karena untuk renovasi kan masih nol, penataan kawasan kan masih nol, PSU masih nol gitu. Kita ini nampak sibuk ngurus CSR, ngurus macam-macam padahal itu bukan KPI kita, " katanya di Kemenko IPK, Jakarta, Rabu (13/8/2025), menggambarkan situasi yang menurutnya tidak sesuai harapan.

Fahri menyoroti bahwa renovasi rumah melalui program bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS) sebagai salah satu key performance indicator (KPI) Kementerian PKP, namun belum menunjukkan progres karena aturan yang baru terbit.

Ia pesimis program tersebut dapat dilaksanakan dalam waktu dekat karena aturan yang masih baru, belum ada petunjuk teknis, dan sosialisasi kepada masyarakat.

Fahri kembali menegaskan bahwa Program 3 Juta Rumah masih belum ada progres berdasarkan anggaran tahun 2025.

"Untuk tahun ini per budget kita, belum (ada progres). Itu yang saya tadi minta maaf. Untuk tahun ini belum, " ujarnya, menutup penjelasannya dengan nada penyesalan.

Perbedaan pandangan ini menimbulkan pertanyaan: Apakah Program 3 Juta Rumah benar-benar mandek, ataukah sudah ada progres yang signifikan namun belum terkomunikasikan dengan baik? Data BP Tapera memberikan sedikit titik terang, namun tantangan untuk mencapai target tetap besar. Diperlukan koordinasi yang lebih baik dan implementasi yang lebih cepat agar program ini benar-benar dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. (Kabar Menteri)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |