Prajurit Masariku Lestarikan Budaya Indonesia Melalui Pencak Silat di Distrik Kenyam

5 hours ago 3

PAPUA - Di tengah keindahan alam Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, sebuah momen yang mengesankan terjadi pada Sabtu, 24 Mei 2025. Prajurit Satgas Pamtas Mobile Yonif 733/Masariku tak hanya menjalankan tugas keamanan, tetapi juga berkontribusi dalam melestarikan budaya Indonesia melalui pelatihan pencak silat bagi anak-anak Papua.

Letkol Inf Julius Jongen Matakena, Komandan Satgas Pamtas Mobile Yonif 733/Masariku, menyampaikan, "Kami senang bisa berbagi ilmu pencak silat kepada anak-anak di sini. Pencak silat bukan hanya olahraga, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai disiplin, menghormati sesama, dan membentuk karakter yang kuat, " ujarnya dengan semangat.

Kegiatan pelatihan ini meliputi gerakan dasar pencak silat, teknik pertahanan diri, serta penanaman nilai-nilai filosofi yang terkandung dalam seni bela diri tradisional Indonesia ini. Selain itu, para prajurit juga mengenalkan sejarah dan makna budaya di balik setiap gerakan pencak silat, memberikan wawasan yang lebih dalam tentang kekayaan budaya Indonesia.

Yohanes (12 tahun), salah seorang peserta, mengaku sangat senang bisa belajar pencak silat. "Saya suka belajar gerakan-gerakan ini. Bapak tentara mengajar dengan sabar dan baik, " ujar Yohanes, menunjukkan semangat belajar yang luar biasa.

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat setempat. Salah seorang pemuda Distrik Kenyam mengungkapkan, "Kami sangat berterima kasih kepada TNI yang telah memberikan pelatihan ini kepada anak-anak kami. Ini sangat bermanfaat untuk perkembangan fisik dan mental mereka, " katanya dengan penuh rasa terima kasih.

Selain pencak silat, Satgas Pamtas Mobile Yonif 733/Masariku juga rutin mengadakan kegiatan sosial lainnya seperti bakti sosial, pengobatan gratis, dan penyuluhan kesehatan, yang semakin mempererat hubungan antara TNI dan masyarakat perbatasan.

Letkol Inf Julius Jongen Matakena menambahkan, "Kehadiran kami di sini bukan hanya untuk menjaga perbatasan, tetapi juga untuk menjadi bagian dari masyarakat dan berkontribusi dalam pembangunan daerah perbatasan."

Pelatihan pencak silat ini akan dilanjutkan secara berkala dengan harapan dapat membentuk kelompok pencak silat lokal yang akan terus mengembangkan seni bela diri tradisional Indonesia di tanah Papua, menjadikannya bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat setempat.

Authentication:

Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono

Read Entire Article
Karya | Politics | | |