PAPUA - Di tengah rimbun hutan dan sunyinya pelosok Papua, ada kisah haru yang menjelma menjadi semangat: kisah gotong royong antara Tentara Nasional Indonesia dan rakyat Desa Julukoma yang bersatu dalam aksi nyata memperbaiki jalan rusak, urat nadi penghubung yang telah lama terabaikan.
Pada Minggu, 8 Juni 2025, prajurit Satgas Yonif 732/Banau di bawah pimpinan Serda Gailea, tanpa ragu turun langsung ke lapangan, bergandeng tangan dengan warga. Kayu demi kayu, batu demi batu, dipikul bersama demi membuka kembali akses yang selama ini terhalang lubang dan kerusakan.
Tak ada jarak, tak ada sekat hanya tekad. Di bawah langit Papua, TNI dan rakyat menyatu sebagai satu keluarga besar yang bekerja demi satu tujuan: membuka jalan bagi harapan.
“Kami sangat bersyukur dengan kehadiran bapak-bapak tentara di sini, ” ujar Kepala Desa Julukoma, Bapak Soni, dengan mata berbinar.
“Jalan ini sangat vital bagi kami untuk membawa hasil panen, mengakses sekolah, puskesmas, dan keperluan lain. Kini, perlahan-lahan kami bisa bernapas lega.”
Sementara itu, Danpos Julukoma Letda Inf Dismas Landesta menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah manifestasi nyata dari jati diri TNI sebagai pelayan rakyat.
“Kami bukan hanya penjaga kedaulatan, kami juga bagian dari masyarakat. Inilah bentuk pengabdian kami ikut menambal setiap luka di negeri ini, sekecil apa pun itu, ” tuturnya dengan tulus.
Perbaikan jalan ini bukan sekadar urusan infrastruktur. Ini adalah simbol hadirnya kepercayaan, harapan, dan kebersamaan di tengah keterbatasan. Jalan yang semula rusak, kini bukan hanya menghubungkan titik-titik di desa, tapi juga menghubungkan hati prajurit dan warga dalam satu semangat: bangkit dan maju bersama.
Di balik setiap tetes peluh, tersimpan pesan yang kuat: "Di ujung negeri, Indonesia tetap bersinar karena cinta yang tak pernah usang."
Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono