Poltekba Ukir Sejarah, Prof. Tuatul Mahfud Jadi Guru Besar Termuda!

14 hours ago 2

BALIKPAPAN - Sebuah tonggak sejarah baru terukir di Politeknik Negeri Balikpapan (Poltekba). Prof. Dr. Tuatul Mahfud, M.Pd., resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar pada 7 Agustus 2025 lalu. Sosoknya mencuri perhatian karena didaulat sebagai profesor termuda di lingkungan perguruan tinggi vokasi atau politeknik se-Indonesia. Di usia yang baru menginjak 38 tahun 9 bulan, Prof. Tuatul membuktikan bahwa usia muda bukanlah penghalang untuk meraih puncak karier akademik.

Pengukuhan ini menjadi kado istimewa bagi Poltekba yang tahun ini memasuki usia ke-23. Lahirnya profesor pertama di kampus ini menjadi simbol kemajuan dan transformasi Poltekba sebagai institusi pendidikan vokasi yang berkualitas. Semangat inovasi dan dedikasi Prof. Tuatul diharapkan dapat menginspirasi para dosen dan mahasiswa lainnya untuk terus berkarya dan memberikan kontribusi positif bagi bangsa.

“Ini adalah momen bersejarah bagi Poltekba. Di usia ke-23 tahun, Poltekba berhasil melahirkan profesor pertama, yang sekaligus menjadi simbol dari kemajuan dan transformasi kampus vokasi. Prof. Tuatul tidak hanya memberikan inspirasi bagi rekan-rekan dosen, tetapi juga bagi mahasiswa untuk terus berkarya dan berinovasi, ” ujar Direktur Poltekba, Dr. Emil Azmanajaya ST MT, Selasa (12/8/2025).

Fokus riset Prof. Tuatul saat ini tertuju pada bidang career development, vocational behaviour, work-based learning, dan pelatihan vokasi. Ketertarikannya pada dunia vokasi berawal sejak ia bergabung di SMKN 30 Jakarta, tempat ia mengabdikan diri sebagai pengajar mata pelajaran kejuruan. Selain itu, jiwa pengabdiannya juga membawanya untuk aktif mengajar anak-anak Indonesia di Sabah, Malaysia.

Tak hanya aktif mengajar dan melakukan penelitian, Prof. Tuatul juga mengemban amanah sebagai Wakil Direktur I Bidang Akademik dan Penjaminan Mutu Poltekba. Segudang pengalaman telah ia torehkan, termasuk jabatan strategis seperti Ketua Senat, Sekretaris Jurusan Pariwisata, dan Kepala Program Studi Tata Boga. Gelar kehormatan di bidang Pelatihan dan Pengembangan Keterampilan Vokasional pun berhasil diraihnya.

Menurut Prof. Tuatul, pendidikan vokasi yang responsif adalah kunci untuk menghadapi dinamika perkembangan zaman yang kian pesat. Industri saat ini berkembang dengan sangat cepat, sehingga dibutuhkan tenaga kerja yang kompeten dan adaptif.

“Melalui pendekatan upskilling, reskilling, dan cross-skilling, kita dapat mempersiapkan tenaga kerja yang lebih kompeten, fleksibel, dan siap bersaing di kancah global. Pendidikan vokasi harus menjadi pilar strategis dalam membentuk SDM yang tangguh dan berdaya saing, ” jelas Prof. Tuatul.

Dalam orasi ilmiahnya yang bertajuk "Transformasi Pelatihan Vokasi: Strategi Upskilling, Reskilling, dan Cross-skilling untuk Menjawab Tantangan Industri 5.0", ia menekankan pentingnya pelatihan vokasi yang adaptif terhadap perubahan.

“Di era disrupsi teknologi dan transformasi industri yang pesat ini, penting bagi kita untuk mempersiapkan tenaga kerja yang fleksibel dan mampu beradaptasi dengan perubahan. Oleh karena itu, pendekatan upskilling, reskilling, dan cross-skilling sangat dibutuhkan untuk menghadapi Industri 5.0, ” ujar Prof. Tuatul.

Penobatan Prof. Tuatul sebagai Guru Besar termuda di lingkungan politeknik disambut dengan harapan besar dari Direktur Poltekba. Ia berharap, Poltekba akan terus melahirkan pengajar dan peneliti unggul lainnya yang dapat berkontribusi signifikan bagi pengembangan industri di Indonesia.

“Ini adalah langkah penting bagi Poltekba, dan saya percaya kita akan terus bergerak maju untuk membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik, ” kata Dr. Emil. (Warta Kampus)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |