SIMALUNGUN-Penyebutan salah nama nyonya Bupati Simalungun oleh pembawa acara diduga akibat tidak adanya komunikasi yang baik antara Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Simalungun dengan Pembawa acara (MC),
Kesalahan penyebutan nama nyonya Bupati Simalungun Darmawati Anton Achmad Saragih itu terjadi di acara pembukaan Kejuaraan Asia Pasific Rally Cahmpionship (APRC) 2025 di Terminal Sosorsaba Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Jumat (8/8/2025).
Kejadian kesalahan penyebutan nama nyonya Bupati Simalungun Darmawati Anton Achmad Saragih jadi nyonya RWS itu pun langsung menuai kritikan tajam dari sejumlah masyarakat yang hadir dengan menyebutkan pembawa acara pasti hanya membacakan yang tertulis,
“Ucapan selamat datang kepada nyonya Bupati Simalungun Darmawati Anton Achmad Saragih selaku yang mewakili Bupati Simalungun yang juga selaku tuan rumah disebutkan pembawa acara (MC), Ricky Sitompul setelah usai doa pembukaan,
Sementara ucapan selamat datang kepada pejabat yang lain termasuk Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Simalungun disebutkan oleh pembawa acara (MC) sebelum acara dimulai atau sebelum doa pembukaan dimulai, ”ujar S. Situmorang warga terminal Parapat.
Situmorang menyampaikan, setelah pembawa acara (MC) mengucapkan selamat datang kepada sejumlah pejebat dan doa pembukaan selesai, barulah ajudan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Simalungun menghampiri MC
Kemudian pembawa acara (MC), Ricky Sitompul pun kembali mengucapkan selamat datang kepada Nyonya Bupati Simalungun dengan menyebutkan nama RWS dihadapan sejumlah pejabat dan ratusan warga, Selang beberapa menit, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Simalungun menghampiri MC bersama ajudannya
Artinya, sebelum acara dimulai, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Simalungun belum menjalin komunikasi dan koordinasi yang baik dengan pembawa acara (MC) pembukaan Kejuaraan Asia Pasific Rally Cahmpionship (APRC) tentang kehadiran nyonya Bupati Simalungun
Insiden penyebutan salah nama nyonya Bupati Simalungun yang kita duga tidak adanya koordinasi yang baik dengan pembawa acara (MC) harus menjadi bahan evaluasi terhadap kinerja para kepala dinas agar hal yang sama tidak terulang lagi di kemudian hari, ”cetus S. Situmorang. (Karmel)