Miris..!! Kerinci dan Sungai Penuh Hanya kebagian Proyek Kecil APBD Provinsi Jambi 2025

KERINCI, JAMBI – Alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jambi Tahun 2025 kembali memicu polemik, terutama terkait minimnya proyek langsung yang diterima oleh Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh. 

Belum diketahui pasti berapa jumlah total APBD Provinsi untuk Dua daerah yang berada di wilayah barat Provinsi Jambi tersebut, namun tercatat hanya mendapatkan beberapa paket proyek penunjukan langsung, tanpa ada program besar atau strategis yang dialokasikan secara langsung dari provinsi. 

Berdasar dari rencana kerja tahunan yang telah disahkan dokumen LPSE provinsi Jambi tahun 2025, diketahui Kerinci dan Kota Sungai Penuh nyaris tidak tercantum dalam daftar lokasi proyek-proyek besar provinsi. Proyek yang diberikan pun bersifat umum.

Hingga saat berita ini dipublis, LPSE mencatat, Kerinci dan Kota Sungai Penuh hanya mendapatkan paket Penunjukan Langsung (PL) seperti Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum (PSU) peningkatan pemukiman yang bernilai tidak lebih dari Rp 200.000.000 (Dua ratus juta rupiah) itupun hanya beberapa titik, mirisnya lagi bahkan tercatat angka proyek dibawah seratus juta rupiah.

Kondisi tersebut membuat sejumlah warga kecewa. Hal ini diungkapkan secara tegas oleh Syafri aktivis Kerinci.

"Dengan ini kami menyampaikan keprihatinan atas minimnya alokasi proyek yang diterima Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh dalam APBD Provinsi Jambi Tahun Anggaran 2025. Berdasarkan hasil telaah dokumen anggaran dan monitoring lapangan, kedua daerah hanya menerima sebagian kecil dari total belanja langsung provinsi, nyaris tak ada proyek-proyek strategis, " ungkap Syafri aktivis Kerinci kepada awak media, Selasa (24/06/2025).

Syafri menambahkan, Anggaran minim untuk infrastruktur utama seperti jalan provinsi, jalur evakuasi di wilayah rawan bencana, Wilayah Dapil Kerinci memiliki potensi wisata dan ekonomi, tapi belum didukung pendanaan yang memadai. 

Mirisnya lagi, Kerinci dan Kota Sungai Penuh merupakan darurat sampah dan langganan banjir tahunan yang hingga saat ini belum ada penanganan yang tepat.(Sony)