Merajut Harmoni di Ujung Timur: Marinir Satgas Yonif 10 SBY Bangun Kedekatan Lewat Bintahwil di Papua

PAPUA - Di tengah heningnya alam Papua Barat Daya, semangat prajurit TNI terus menyala, bukan dalam suara tembakan atau baris-berbaris, melainkan lewat senyum, pelukan hangat, dan tangan yang terulur membantu. Prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 10 Marinir/SBY kembali menggelar kegiatan Pembinaan Teritorial (Bintahwil) di Kampung Kamat, Kabupaten Maybrat, Jumat (11/7/2025), sebagai wujud nyata semboyan mereka: Marinir Cinta Indonesia, TNI untuk Rakyat.

Kegiatan ini merupakan bagian dari misi kemanusiaan TNI untuk mempererat hubungan antara aparat dan masyarakat, serta menciptakan suasana aman, damai, dan harmonis di wilayah perbatasan. Tapi yang dilakukan para Marinir lebih dari sekadar program mereka hadir sebagai saudara, sahabat, dan pelindung.

Para personel Satgas tak segan mengetuk satu per satu rumah warga, menyapa dengan hangat, mendengarkan curahan hati, dan menampung aspirasi masyarakat. Mereka juga membantu anak-anak belajar membaca, menulis, dan berhitung menanamkan harapan lewat pendidikan dasar. Tak hanya itu, layanan kesehatan gratis, pembersihan lingkungan, hingga dukungan dalam kegiatan keagamaan menjadi bagian dari rutinitas yang menyentuh kehidupan warga secara langsung.

“Kami hadir bukan hanya untuk menjaga tapal batas, tapi juga untuk menjadi bagian dari kehidupan masyarakat, ” ungkap salah satu prajurit yang ikut dalam kegiatan tersebut.

“Dengan Bintahwil, kami ingin membangun kepercayaan, membuka ruang dialog, dan menjadi bagian dari solusi bagi masa depan Papua.”

Kegiatan ini membuktikan bahwa TNI tidak berdiri di atas rakyat, tetapi bersama rakyat berjalan seiring dalam membangun perdamaian dan kesejahteraan. Dengan pendekatan humanis, Satgas Yonif 10 Marinir/SBY membuktikan bahwa pertahanan sejati bukan hanya di medan tempur, melainkan juga di hati masyarakat.

Dengan terus menjalankan kegiatan seperti ini, Satgas berharap terwujud Papua yang aman, harmonis, dan sejahtera tempat di mana loreng tak sekadar simbol kekuatan, tapi juga lambang kasih dan pengabdian.

(PenSatgas Yonif 10 Marinir/SBY)