Kami Ingin Damai, Bukan Ditembaki: Ratusan Warga Paniai Serentak Tolak Kehadiran OPM

9 hours ago 6

PAPUA - Suara rakyat akhirnya bergema lantang di Kabupaten Paniai. Ratusan warga dari berbagai kampung dan distrik turun ke jalan, menggelar aksi damai menolak keberadaan kelompok separatis bersenjata OPM (Organisasi Papua Merdeka). Mereka menyuarakan satu pesan tegas: cukup sudah Papua dijadikan ladang kekerasan. Jum'at 11 Juli 2025.

Di tengah udara dingin Pegunungan Tengah, suara genderang tradisional berpadu dengan orasi warga yang menyuarakan kekecewaan, luka, dan harapan. Aksi ini bukan sekadar protes, tapi juga jeritan hati masyarakat yang selama bertahun-tahun menjadi korban intimidasi, kekacauan, dan ketakutan akibat kehadiran OPM.

“Kehadiran OPM bukan membawa kemerdekaan, tapi menebar ketakutan. Mereka bukan pahlawan, mereka perusak, ” tegas Obet Yogi, tokoh adat Paniai, dengan suara bergetar namun penuh keyakinan.

OPM Dinilai Merampas Kedamaian, Bukan Membawa Perjuangan

Obet menegaskan bahwa masyarakat Paniai menolak dijadikan tameng konflik dan menuntut kembalinya kehidupan damai, pembangunan, serta masa depan yang lebih baik bagi anak cucu mereka.

“Kami ingin hidup damai, bertani, mengajar, beribadah. Tapi OPM datang membawa senjata, bukan solusi, ” ujarnya.

Aksi penolakan ini juga mendapat dukungan dari kalangan gereja. Pendeta Simon Nawipa, salah satu tokoh gereja yang ikut turun ke lapangan, mengecam keras tindakan OPM yang kerap menyerang guru, membakar sekolah, dan mengancam tenaga medis.

“Mereka merusak fasilitas umum, menghalangi pendidikan, dane menghancurkan harapan. Ini bukan perjuangan kemanusiaan ini teror, ” ungkapnya tegas.

Pemuda Papua: Kami Bukan Alat Propaganda

Suara lantang juga datang dari generasi muda. Yulianus Gobay, Ketua Pemuda Distrik Bibida, menyampaikan bahwa anak muda Papua harus menjadi agen perubahan, bukan dijadikan corong ideologi kekerasan.

“Kami butuh masa depan, bukan mimpi kosong. Kami butuh sekolah, bukan senapan. Kami butuh lapangan kerja, bukan propaganda, ” kata Yulianus yang disambut sorakan semangat para pemuda.

Harapan Baru dari Aksi Damai

Aksi damai warga Paniai ini menjadi penanda bahwa kesadaran kolektif masyarakat Papua terus tumbuh. Mereka semakin berani menyuarakan penolakan terhadap kekerasan dan mendesak semua pihak untuk memprioritaskan pembangunan dan dialog.

Di tengah riuh suara masyarakat yang bersatu dalam damai, satu pesan menjadi terang: Papua adalah rumah bagi harapan, bukan panggung perang. (Apk/Red1922)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |