Merah Putih dan Alkitab di Tanah Papua: Satgas Yonif 500/Sikatan Tebar Damai, Satukan Hati Rakyat Intan Jaya

8 hours ago 3

INTAN JAYA - Di tengah gemuruh ketidakpastian di pegunungan Papua, seberkas cahaya harapan datang bukan dalam bentuk senjata, melainkan dalam bentuk Alkitab, bendera Merah Putih, dan dasi pendeta simbol iman, persatuan, dan martabat. Kamis 19 Juni 2025.

Adalah Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 500/Sikatan yang membawanya, dipimpin oleh Lettu Arh Supriono, dalam sebuah kegiatan komunikasi sosial yang hangat di TK Mamba Kotis. Mereka hadir bukan sebagai prajurit semata, tetapi sebagai duta perdamaian yang menjalin kembali simpul persaudaraan yang sempat terkoyak oleh konflik dan kekhawatiran.

Dalam pertemuan penuh makna bersama tokoh masyarakat dari Distrik Hitadipa, Agisiga, dan Tomosiga, Satgas membagikan Alkitab kepada para rohaniawan, Merah Putih untuk masyarakat, serta dasi pendeta kepada tokoh-tokoh spiritual, termasuk Pdt. Hans Mirip (GKI Dangoa) dan Kepala Kampung Tausiga, Yakius Weya.

“Bagi kami, bendera ini bukan hanya kain, melainkan janji. Dan Alkitab bukan sekadar kitab, melainkan cahaya. Kami datang bukan untuk menaklukkan, tapi untuk memeluk. Papua adalah rumah kami juga, ” ujar Lettu Arh Supriono penuh haru.

Salah satu momen paling mengharukan adalah ketika Kepala Kampung Tausiga, Yakius Weya, menyampaikan kerinduan masyarakat untuk pulang ke kampung halaman setelah lama mengungsi akibat ketegangan di wilayah Sugapa. Namun harapan itu diselimuti rasa cemas akan rencana aksi kelompok separatis OPM yang berpotensi mengancam jalur kepulangan mereka.

“Kami ingin pulang, membangun lagi kampung kami. Tapi kami tak sanggup kalau jalan utama dipalang dan dirusak. Kami mohon TNI mendampingi kami kembali dengan aman, ” ucap Yakius dengan mata berkaca-kaca.

Mendengar keluhan rakyat, Dansatgas Yonif 500/Sikatan, Letkol Inf Danang Rahmayanto, S.I.P., M.M., tak tinggal diam. Ia menyatakan bahwa prajuritnya akan terus berdiri bersama rakyat bukan hanya sebagai penjaga teritorial, tetapi sebagai penjaga hati dan harapan.

“Kami tak akan pernah meninggalkan rakyat Papua. Dalam setiap langkah mereka, kami akan ada. Satgas Yonif 500/Sikatan berjuang bukan hanya di perbatasan, tapi di sisi rakyat yang mendambakan damai. Papua adalah bagian utuh dari Indonesia damai, beriman, dan bermartabat, ” tegas Dansatgas.

Pertemuan ini bukan sekadar komsos, tapi sebuah deklarasi sunyi bahwa cinta tanah air bisa ditunjukkan dengan pelukan, bukan peluru; dengan doa, bukan dendam. Dan di antara awan-awan kelabu Papua, berkibar satu janji: Merah Putih akan selalu hadir, bukan untuk menguasai, tapi untuk menyatukan.

Authentication:

Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono

Read Entire Article
Karya | Politics | | |