PANGKEP SULSEL– Eks lokasi tambang milik PT Semen Tonasa di Kelurahan Tonasa Satu kini disulap menjadi kawasan hijau yang asri. Area yang dulunya terbengkalai dan kering, kini dipenuhi dengan deretan tanaman pisang yang tumbuh subur menghijau di sepanjang satu hektar lahan di pinggir jalan poros Balocci–Tonasa.
Inovasi ini merupakan salah satu bentuk pemanfaatan lahan bekas tambang untuk mendukung kelestarian lingkungan dan pemberdayaan ruang publik. Tanaman pisang yang ditanam secara berjejer memberikan nuansa alami yang menyejukkan mata bagi setiap pengendara yang melintas di jalur utama tersebut.
Kepala Kelurahan Tonasa Satu, Muliati, SE bersama kepala Kelurahan Balocci Baru, yang ditemui di lokasi pada Selasa (15/7/2025), menyampaikan apresiasi atas inisiatif PT Semen Tonasa. “Dulu lahan ini kosong dan terlihat gersang, tapi sekarang sudah berubah jadi hijau dan produktif. Warga juga senang karena kawasan ini tidak lagi terkesan tandus, ” ungkapnya.
Tak hanya kebun pisang, sebuah destinasi wisata kecil juga sedang dikembangkan di depan pintu gerbang masuk Tonasa Satu. Lahan tersebut kini dialihfungsikan menjadi tempat wisata mancing yang sederhana, namun memiliki daya tarik tersendiri.
“Di sekitar kolam pancing itu, sudah ada tempat duduk yang dibuat dari bahan alami dan ditata di bawah pepohonan rindang. Suasananya sangat nyaman untuk bersantai, baik sore hari maupun akhir pekan, ” tambah Muliati.
Konsep destinasi ini memang mengedepankan suasana alami. Kolam dikelilingi taman kecil, dan beberapa spot sudah mulai dimanfaatkan oleh warga untuk berfoto dan bersantai bersama keluarga. Anak-anak juga terlihat bermain sambil memancing dengan alat sederhana.
Upaya PT Semen Tonasa ini dinilai sebagai bagian dari komitmen tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dalam mendukung pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan di sekitar wilayah operasionalnya.
Menurut sejumlah warga, kawasan ini dulunya dikenal hanya sebagai jalan lintas biasa yang tak menarik. Namun kini menjadi titik singgah favorit bagi pengendara dan masyarakat lokal yang ingin menikmati suasana alam.
“Saya biasa lewat sini tiap hari, dan sekarang rasanya beda sekali. Udara lebih segar, dan pemandangan pisangnya sangat enak dilihat, ” kata Andi, seorang warga Balocci yang sering melintasi jalur tersebut.
Selain meningkatkan estetika lingkungan, keberadaan kebun pisang ini juga membuka peluang ekonomi baru. Ke depan, jika hasil panen berhasil, warga berharap bisa dilibatkan dalam pengelolaan dan distribusinya.
Kepala Kelurahan Tonasa Satu pun berharap agar proyek ini terus berkembang. Ia menyebutkan bahwa warga sangat terbuka untuk bekerja sama, baik dalam menjaga kebun, maupun mengembangkan wisata lokal.
“Ini bisa jadi contoh bagaimana lahan eks tambang tak harus dibiarkan kosong. Justru bisa jadi ruang hijau dan tempat rekreasi masyarakat, ” ujarnya.
Dengan langkah ini, PT Semen Tonasa sekali lagi membuktikan bahwa industri berat pun bisa berjalan berdampingan dengan upaya pelestarian lingkungan dan pembangunan komunitas. Inovasi hijau ini diharapkan menjadi inspirasi bagi wilayah lain di Kabupaten Pangkep. ( Herman Djide)