Herman Djide Dorong One Kampung One Product Jadi Strategi Pembangunan Kelurahan dan Desa di Pangkep

20 hours ago 4

PANGKEP, SULSEL — Ketua Dewan Pimpinan Daerah Jurnalis Nasional Indonesia (JURNALIS) Cabang Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Herman Djide, mengusulkan pendekatan pembangunan yang berakar dari masyarakat melalui program One Kampung One Product. Program ini dinilai sebagai solusi konkret dalam mendorong kemandirian ekonomi desa dan kelurahan di tengah tantangan pembangunan yang masih tersentralisasi di kota-kota besar.

Menurut Herman, desa dan kelurahan memiliki potensi besar jika diberi ruang dan kepercayaan untuk tumbuh. “Pembangunan tidak harus menunggu intervensi dari atas. Justru dari akar rumput inilah kita bisa bangun pondasi ekonomi yang kokoh, ” ujarnya dalam pernyataan resmi tertanggal 1 Agustus 2025 di Pangkep.

Program One Kampung One Product mendorong setiap kampung untuk mengidentifikasi potensi unggulannya, baik berupa hasil pertanian, perikanan, kerajinan, maupun kuliner khas daerah. Potensi ini kemudian diolah menjadi produk unggulan yang memiliki nilai tambah serta daya saing di pasar yang lebih luas.

Lebih dari sekadar program wirausaha, pendekatan ini menanamkan rasa bangga terhadap identitas desa. Pemerintah hadir sebagai fasilitator—memberikan pelatihan, pembiayaan, hingga membuka jalur pemasaran di tingkat nasional maupun internasional.

“Pemerintah tak bisa berjalan sendiri. Perlu sinergi antara tokoh masyarakat, pemerintah lokal, lembaga desa seperti BUMDes, LPM, dan koperasi untuk mengawal program ini secara berkelanjutan, ” tambah Herman. Ia menekankan pentingnya peran lembaga desa sebagai motor penggerak partisipasi warga.

BUMDes, koperasi, dan LPM bukan sekadar simbol, tetapi menjadi pelaku utama dalam perencanaan dan pengawasan pembangunan. Melalui kolaborasi ini, desa dan kelurahan tidak lagi menjadi objek pembangunan, melainkan subjek yang aktif menentukan arah dan tujuan mereka sendiri.

Selain aspek ekonomi, Herman juga menyoroti pentingnya pelestarian budaya dan lingkungan dalam pembangunan desa. Program eco kampong menurutnya bisa menjadi solusi, menggabungkan pertumbuhan ekonomi dengan perlindungan lingkungan dan pelestarian nilai-nilai kearifan lokal.

“Jangan sampai kemajuan merenggut identitas budaya dan merusak lingkungan. Justru dari desa yang lestari kita bisa ciptakan pembangunan yang berkelanjutan dan berkarakter, ” tegas Herman.

Pemanfaatan teknologi juga menjadi bagian penting dari program ini. Desa-desa didorong untuk mengembangkan sistem digital baik dalam administrasi maupun pemasaran produk. Dengan begitu, mereka tetap relevan dan tidak tertinggal dalam arus transformasi digital global.

Kabupaten Pangkep, yang memiliki 103 desa dan kelurahan, dinilai sangat potensial menjadi pelopor program ini di Sulawesi Selatan. Dengan komitmen dari pemerintah daerah dan dukungan penuh dari masyarakat, program ini bisa menjadi tonggak baru dalam sejarah pembangunan berbasis lokal.

“Dengan semangat gotong royong yang masih kuat dan kekayaan sumber daya alam serta budaya, desa-desa di Pangkep bisa menjadi penggerak ekonomi daerah bahkan nasional, ” ujarnya optimis.

Sebagai penutup, Herman mengajak semua pihak untuk melihat desa bukan lagi sebagai wilayah tertinggal, melainkan sebagai pusat kekuatan pembangunan masa depan bangsa. “Sudah waktunya desa dan kelurahan menjadi subjek utama pembangunan Indonesia, ” pungkasnya.

Pangkep, 1 Agustus 2025

Herman Djide

Ketua DPD Jurnalis

Nasional Indonesia, Pangkep

Read Entire Article
Karya | Politics | | |