Lombok Barat, NTB – Dalam sebuah momentum kebersamaan dan toleransi, Polres Lombok Barat menyelenggarakan Doa Bersama Lintas Agama pada Senin (30/6/2025), bertempat di Ruang Patriatama Polres Lombok Barat.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan Hari Bhayangkara ke-79 yang akan jatuh pada 1 Juli 2025 besok.
Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting dan perwakilan lintas agama, menegaskan komitmen untuk memperkuat persatuan dan kesatuan di Kabupaten Lombok Barat.
Acara dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi serta tokoh masyarakat. Tampak hadir dalam kegiatan ini Kapolres Lombok Barat, AKBP Yasmara Harahap, S.I.K., dan Wakil Bupati Lombok Barat, Hj. Nurul Adha, S.Th.I.
Selain itu, turut hadir pula Wakil Ketua 3 DPRD Kab. Lombok Barat Tgh. Hardiyatullah, M.Pd., Pabung Lobar Letkol Inf Abdul Haris mewakili Dandim 1606 Mataram.
Juga para Pejabat Utama (PJU) Polres Lombok Barat, serta Sekretaris PA Giri Menang Bapak Muaedi mewakili Ketua Pengadilan Agama Giri Menang.
Kehadiran perwakilan dari Kejaksaan Negeri Mataram, Mutmainnah, S.H., juga menunjukkan dukungan institusi penegak hukum lainnya.
Tak kalah penting, tokoh-tokoh agama dari berbagai keyakinan turut serta, seperti TGH M. Taizir Al Azhar, L.C., M.A. (Islam), Bapak Amirudin (Tokoh Buddha) mewakili FKUB Lombok Barat, Pastor Lalu Fauzen (Nasrani), dan Mangku Sukarta (Hindu) dari PHDI Kec. Lembar.
Kasi Trantib Bapak Syaiful Yakin mewakili Camat Lembar, serta Ketua Bhayangkari Cabang Lombok Barat beserta jajaran pengurus, melengkapi daftar hadirin yang merepresentasikan spektrum masyarakat Lombok Barat.
Kegiatan doa bersama ini diawali dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya, yang membangkitkan semangat nasionalisme di antara para hadirin.
Setelah itu, dilanjutkan dengan sambutan dari Kapolres Lombok Barat dan Wakil Bupati Lombok Barat, yang keduanya menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi dalam menjaga ketertiban dan kemajuan daerah.
Puncak acara adalah pembacaan doa lintas agama yang dipimpin secara bergantian oleh perwakilan dari agama Islam, Hindu, dan Nasrani.
Masing-masing doa dipanjatkan dengan khidmat, mencerminkan keragaman namun tetap dalam satu tujuan. Memohon keberkahan dan kelancaran bagi tugas-tugas kepolisian serta keamanan wilayah.
Acara ditutup dengan penyerahan santunan secara simbolis, sebuah gestur kepedulian yang menambah nilai kemanusiaan dalam perayaan Hari Bhayangkara.
Dalam sambutannya, Kapolres Lombok Barat AKBP Yasmara Harahap, S.I.K., menegaskan bahwa kegiatan doa bersama ini adalah bagian dari silaturahmi yang bertujuan memperkokoh kerukunan antarumat beragama.
"Kegiatan doa lintas agama ini merupakan rangkaian dari HUT Bhayangkara ke-79, " ujar AKBP Yasmara.
Kapolres juga berharap agar seluruh hadirin dapat bersama-sama mendoakan kelancaran dan keberkahan dalam tugas penegakan hukum Polri.
"Kami berharap dan memohon untuk bersama-sama berdoa untuk memperlancar dan diberi keberkahan dalam tugas menegakkan hukum dan ke depannya Polri semakin baik dalam melayani dan mengayomi masyarakat, " tambahnya.
AKBP Yasmara juga menyadari peran krusial para tokoh agama dalam mendukung Polri menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang kondusif di Lombok Barat.
Senada dengan Kapolres, Wakil Bupati Lombok Barat, Hj. Nurul Adha, S.Th.I, menyampaikan ucapan selamat ulang tahun ke-79 untuk Polri, khususnya Polres Lombok Barat.
"Semoga Hari Bhayangkara yang ke-79 menjadikan Polri semakin terdepan dalam melayani masyarakat di wilayah Kabupaten Lombok Barat, " ungkap Hj. Nurul Adha.
Wakil Bupati juga menyoroti berbagai permasalahan yang seringkali membutuhkan peran Polri untuk diselesaikan, seperti isu kafe ilegal.
"Terkait dengan adanya kafe ilegal di wilayah Kabupaten Lombok Barat, kami mohon dibantu untuk menertibkan kafe-kafe tersebut sehingga dapat menekan adanya gangguan Kamtibmas di wilayah Kabupaten Lombok Barat, " pintanya.
Beliau percaya bahwa kegiatan doa bersama ini dapat memperkuat perbedaan yang ada, demi membangun Lombok Barat yang maju dan sejahtera.
Doa bersama lintas agama ini menjadi bukti nyata bahwa semangat kebersamaan dan toleransi dapat menjadi fondasi kuat untuk menjaga stabilitas dan kemajuan suatu daerah. Melalui sinergi antara aparat keamanan, pemerintah daerah, dan tokoh-tokoh agama, diharapkan Lombok Barat dapat terus menjadi wilayah yang aman, harmonis, dan sejahtera.(Adb)