PANGKEP SULSEL— Sebanyak 50 pengurus Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Pangkep masa bakti 2024–2029 resmi dilantik oleh Ketua KTNA Provinsi Sulawesi Selatan, Muh. Yunus. Pelantikan berlangsung khidmat di Aula Rumah Jabatan Bupati Pangkep, disaksikan langsung oleh Bupati Muhammad Yusran Lalogau.
Dalam sambutannya, Bupati Muhammad Yusran menyampaikan ucapan selamat kepada para pengurus yang baru dilantik. Ia menekankan pentingnya peran KTNA sebagai mitra strategis dalam menyuarakan aspirasi petani dan nelayan kepada pemerintah daerah.
“KTNA merupakan wadah aspirasi masyarakat, baik dari petani maupun nelayan. Kami harap KTNA bisa memberikan masukan positif bagi kami di eksekutif maupun legislatif, ” ujar Yusran.
Bupati juga berharap organisasi ini mampu meningkatkan pengetahuan dan kemampuan para petani serta mendorong peningkatan hasil produksi pertanian dan perikanan di Pangkep.
“Saya harap melalui KTNA, para petani dan nelayan bisa memperoleh ilmu yang terbarukan dan berdampak langsung terhadap peningkatan produksi, ” katanya.
Tidak hanya itu, Bupati Yusran menyatakan dukungannya terhadap seluruh program kerja KTNA, termasuk agenda besar seperti Pekan Nasional (PENAS) Petani Nelayan yang menjadi ajang berbagi pengalaman dan inovasi antarpetani se-Indonesia.
“Kami siap mendukung berbagai agenda besar KTNA. Saya dan jajaran pemerintah daerah akan selalu hadir bersama KTNA untuk kegiatan-kegiatan seperti rembuk hingga PENAS, ” tegasnya.
Sementara itu, Ketua KTNA Kabupaten Pangkep yang baru dilantik, Muh. Yusuf Hamid, menegaskan bahwa pihaknya siap membangun sinergi yang kuat dengan pemerintah daerah demi meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan.
“Langkah konkret kami adalah membangun komunikasi intensif dengan petani dan pemerintah daerah agar bisa berkolaborasi dalam meningkatkan produksi dan kualitas pangan, ” jelasnya.
Ia mengungkapkan tantangan yang tengah dihadapi KTNA, yaitu rendahnya minat generasi muda terhadap dunia pertanian. Hal ini menurutnya harus menjadi perhatian bersama.
“Tantangan terbesar saat ini adalah kurangnya animo petani milenial. Kita ingin anak muda melihat bahwa sektor pertanian itu juga kompetitif dan menjanjikan dari sisi ekonomi, ” ungkapnya.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, KTNA rutin menggelar pertemuan bulanan yang melibatkan penyuluh pertanian dan perikanan. Pertemuan ini bertujuan membahas strategi dan solusi dalam menghadapi kebutuhan pangan masa depan.
“Melalui pertemuan bulanan, kita dorong sosialisasi pengetahuan terbaru agar petani dan nelayan kita makin siap menghadapi tantangan, ” ujarnya.
Muh. Yusuf juga menekankan pentingnya peran KTNA sebagai jembatan komunikasi antara petani, nelayan, dan pemerintah. Ia berharap keberadaan KTNA bisa memberi solusi terhadap permasalahan yang selama ini terus berulang.
“KTNA harus menjadi mitra binaan yang efektif, menjembatani suara petani-nelayan dengan pemerintah, dan mencarikan solusi agar kita bisa meninggalkan permasalahan yang sama dari tahun ke tahun, ” pungkasnya.( Herman Djide)