SOLOK – Pemerintah Kabupaten Solok menggelar Forum Silaturahmi Gerakan Bersama Membangun Kabupaten Solok pada Senin, di Ruang Pertemuan Solok Nan Indah. Acara ini dibuka secara resmi oleh Bupati Solok, Jon Firman Pandu, dan dihadiri oleh Wakil Bupati Solok H. Candra, unsur Forkopimda, Sekda Medison, staf ahli, jajaran asisten, kepala OPD, camat, wali nagari se-Kabupaten Solok, ketua KAN dan BPN, tokoh masyarakat, bundo kanduang, serta para undangan lainnya.
Forum ini menghadirkan tiga narasumber utama, yaitu mantan Bupati Solok Gamawan Fauzi (periode 1995–2005), Syamsu Rahim (periode 2010–2015), dan Ketua MUI Sumatera Barat, Gusrizal Gazahar. Kehadiran para tokoh ini menambah kekuatan moral dan pemikiran strategis dalam upaya membangun Kabupaten Solok secara kolaboratif dan berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Bupati Jon Firman Pandu menyampaikan rasa syukur atas terlaksananya forum yang mempertemukan berbagai elemen penting di daerah. Ia menegaskan bahwa pembangunan Kabupaten Solok membutuhkan sinergi antara pemerintah, tokoh masyarakat, dan seluruh lapisan warga.
“Rasa syukur yang luar biasa karena melalui forum ini kita dapat berkumpul bersama para tokoh, dengan kesadaran bahwa Solok ini harus kita urus secara bersama-sama. Program pemerintah pusat dan daerah harus sejalan, namun tetap berpijak pada kearifan lokal, ” ujar Bupati.
Ia menyoroti berbagai persoalan sosial yang dihadapi masyarakat saat ini, seperti persoalan moral generasi muda dan penyakit masyarakat. Karena itu, ia telah berkoordinasi dengan Kodim dan Polres untuk memperkuat pembinaan mental dan karakter generasi muda. Ia juga menekankan peran strategis Wali Nagari sebagai ujung tombak pelaksanaan program pemerintah di tingkat bawah.
Dalam pemaparan narasumber, Syamsu Rahim menegaskan pentingnya memfungsikan kembali lembaga nagari sesuai dengan peran dan kewenangan aslinya agar mampu menyelesaikan berbagai persoalan sosial dan pemerintahan secara efektif. Ia menilai pelibatan masyarakat adat sangat penting dalam menciptakan harmoni dan ketertiban di tengah masyarakat.
Sementara itu, Gusrizal Gazahar menyoroti urgensi menghidupkan kembali nilai-nilai adat dan agama dalam kehidupan masyarakat. Ia mengajak seluruh elemen untuk bersama-sama menyusun peraturan nagari yang mencegah kemaksiatan dan membangun kembali budaya malu sebagai benteng moral.
Gamawan Fauzi menegaskan bahwa arah pembangunan Kabupaten Solok harus didasari pada nilai-nilai adat, agama, dan pemerintahan yang kuat. Ia mengingatkan para pengambil kebijakan agar tidak ragu dalam menentukan prioritas pembangunan yang berakar pada jati diri masyarakat Solok. Ia juga mengingatkan para ASN untuk bekerja dengan dedikasi tinggi dalam melayani masyarakat, karena pelayanan publik adalah inti dari birokrasi yang bermartabat.
Di akhir acara, Bupati Jon Firman Pandu menekankan bahwa seluruh saran dan arahan dari para tokoh akan ditindaklanjuti secara serius dan dijadikan dasar dalam merumuskan kebijakan pembangunan ke depan.
“Saya berharap mari kita bersepakat menindaklanjuti ini semua dengan penuh keseriusan, ” tegasnya.
Forum Silaturahmi Gerakan Bersama Membangun Kabupaten Solok menjadi bukti kuat bahwa kolaborasi antara pemerintah daerah, tokoh adat, tokoh agama, dan masyarakat merupakan kunci utama dalam membangun Kabupaten Solok yang lebih maju, berkarakter, dan berlandaskan nilai-nilai budaya serta kearifan lokal.