SOLOK – Dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1447 Hijriah, semangat perubahan dan kebangkitan umat menggema dari Masjid Raya Istiqomah, Alahan Panjang, Kabupaten Solok. Melalui kegiatan Tabligh Akbar, Wakil Bupati Solok H. Candra, S.H.I. hadir langsung sebagai penceramah utama, mengajak umat Islam menjadikan masjid sebagai pusat perubahan sosial, spiritual, dan ekonomi masyarakat.
Acara ini tidak sekadar menjadi forum ceramah dan doa bersama, namun menjadi simbol nyata bahwa masjid mampu menjadi penggerak pembangunan berbasis nilai keummatan. Wabup Candra membawa salam hangat dan dukungan penuh dari Bupati Solok Jon Firman Pandu, sekaligus mengapresiasi pengurus masjid yang terus berinovasi menggerakkan kegiatan positif di tengah masyarakat.
“Pemerintah daerah bangga karena energi perubahan tumbuh dari masjid. Inilah pembangunan yang hakiki—kolaborasi antara umat dan negara, dimulai dari akar rumput, dengan semangat gotong royong, ” kata Wabup Candra di hadapan ratusan jamaah.
Wabup juga menegaskan bahwa membangun Kabupaten Solok tidak cukup hanya dengan anggaran dan kebijakan formal. Perubahan besar membutuhkan sinergi semua pihak—pengurus masjid, ASN, tokoh masyarakat, hingga generasi muda.
“ASN adalah pelayan publik, pengurus masjid adalah pelayan umat. Bila keduanya bekerja ikhlas dan sepenuh hati, masyarakat akan merasakan kehadiran negara dan agama sekaligus, ” ujarnya.
Dalam ceramahnya, Wabup mengangkat semangat hijrah sebagai pesan moral menyambut tahun baru Islam. Ia mengajak jamaah untuk memahami hijrah sebagai transformasi sikap dan karakter menuju kehidupan yang lebih baik.
“Hijrah bukan sekadar pindah tempat, tapi pindah sikap. Hijrah dari malas ke semangat, dari pasif ke aktif, dari hanya menjadi penonton menjadi pelaku perubahan, ” jelasnya.
Ketua Pengurus Masjid Raya Istiqomah, Ust. Abrar Hasanah, juga menyampaikan berbagai program keummatan yang telah berjalan selama dua tahun terakhir. Mulai dari santunan yatim piatu, pelatihan tahfizh Al-Qur’an, Malam Bina Taqwa, hingga program ekonomi produktif seperti kolam ikan larangan yang dikelola berbasis jamaah.
“Inspirasi kami datang dari Masjid Jogokariyan di Yogyakarta. Kami ingin menjadikan masjid sebagai pusat pendidikan, pemberdayaan, dan kemandirian umat. Anak-anak yatim harus tumbuh dengan nilai Islam dan rasa percaya diri untuk menjadi pemimpin masa depan, ” ujarnya.
Sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan moral dan ketertiban sosial, Wabup Candra menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Solok mendorong setiap nagari untuk menyusun Peraturan Nagari tentang pencegahan penyakit masyarakat. Nagari yang aktif menjalankan program ini akan mendapatkan insentif pembangunan dari pemerintah daerah maupun provinsi.
Tabligh Akbar ditutup dengan penyerahan santunan kepada anak yatim dan para hafiz Al-Qur’an, sebagai simbol nyata kepedulian sosial dan pembinaan generasi penerus yang religius dan berkarakter.
Turut hadir dalam kegiatan ini Anggota DPRD Kabupaten Solok Basrizal, Kabag Kesra Mardaus, Kasi Kesra Sapardi, Kapolsek Lembah Gumanti AKP Barata Rahmat Sukarsih, unsur Forkopimcam, Sekretaris Nagari Alahan Panjang, pengurus KAN, Bundo Kanduang, Kepala Puskesmas, serta ratusan jamaah dan pemuda dari berbagai elemen masyarakat.
Tabligh Akbar ini membuktikan bahwa suara perubahan dapat dimulai dari masjid. Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Solok terus bergerak membangun peradaban, bukan hanya dengan infrastruktur, tapi juga dengan memperkuat pondasi spiritual, budaya, dan solidaritas sosial.