Tumbangnya Mayer Wenda: Pukulan Telak bagi OPM Jelang HUT RI ke-80

2 hours ago 2

PAPUA - Operasi terukur yang dilakukan aparat TNI di Distrik Mukoni, Kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan, Selasa sore (5/8/2025), berakhir dengan hasil signifikan: Mayer Wenda, Wakil Panglima Kodap XII/Lanny Jaya yang merupakan salah satu tokoh kunci kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM), tewas dalam kontak tembak bersama satu rekannya yang diduga merupakan adiknya, Dani Wenda.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 16.30 WIT di Kampung Mukoni, wilayah yang selama ini dikenal sebagai salah satu titik panas aktivitas kelompok separatis bersenjata. Aksi penyergapan dilakukan dengan pendekatan profesional dan presisi oleh aparat TNI, dalam upaya memulihkan stabilitas keamanan menjelang Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Tewasnya Mayer Wenda merupakan pukulan telak bagi struktur komando OPM di wilayah pegunungan tengah Papua, khususnya di Lanny Jaya, yang selama ini dikenal aktif melakukan aksi teror terhadap warga sipil dan aparat keamanan.

Jejak Kekerasan Mayer Wenda

Nama Mayer Wenda, yang juga dikenal dengan alias Kuloi Wonda, bukanlah sosok asing dalam daftar pelaku kekerasan di Papua. Ia disebut terlibat dalam sejumlah aksi brutal, mulai dari penembakan terhadap anggota Polri, perampasan senjata api, hingga pembakaran kantor kepolisian sektor (Mapolsek) di sejumlah titik di wilayah pegunungan. Keberadaannya selama ini menjadi momok bagi warga sipil yang mendambakan kehidupan damai.

“Selama bertahun-tahun, masyarakat kami hidup dalam ketakutan akibat ulah kelompok yang dipimpin Mayer Wenda. Ia bukan pejuang, melainkan pelaku kekerasan bersenjata yang mengorbankan warga sipil dan aparat negara, ” ujar Yulianus Wetipo, tokoh masyarakat Lanny Jaya, Rabu (6/8/2025).

Menurut Yulianus, keberhasilan aparat dalam menumpas salah satu tokoh separatis tersebut merupakan bentuk kehadiran negara dalam menjamin keamanan rakyat Papua.

“Ini bukti bahwa negara tidak tinggal diam. Ini juga peringatan tegas bagi kelompok OPM lain bahwa jalan kekerasan hanya akan membawa penderitaan, bukan kemerdekaan, ” tegasnya.

Momentum Menjelang Hari Kemerdekaan

Operasi ini terjadi menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan RI, sebuah momen penting bagi rakyat Indonesia, termasuk masyarakat Papua, untuk menunjukkan bahwa semangat nasionalisme dan cinta damai lebih kuat dari intimidasi kelompok separatis.

“Dengan tewasnya Mayer Wenda, ini harus menjadi titik balik. Sudah cukup air mata dan darah tumpah di tanah Papua. Sekarang saatnya membangun, bukan berperang, ” tambah Yulianus.

Pihak keamanan berharap situasi di Lanny Jaya dan wilayah sekitarnya dapat segera pulih dan kondusif. Keamanan yang terjaga akan membuka ruang lebih luas bagi pembangunan, pelayanan publik, dan kehidupan sosial masyarakat yang selama ini terganggu akibat ulah kelompok bersenjata.

Tegas Tapi Manusiawi

Operasi yang menewaskan Mayer Wenda sekaligus menjadi sinyal bahwa pendekatan keamanan tetap dijalankan dengan prinsip profesionalisme, namun juga membuka ruang bagi anggota kelompok bersenjata lainnya untuk menyerahkan diri dan kembali ke pangkuan NKRI.

“Perjuangan dengan senjata hanya menghasilkan kematian dan penderitaan, ” tegas Yulianus lagi. “Sudah waktunya memilih jalan damai.”

(APK/Red1922)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |