Tokoh Agama dan Masyarakat Papua Kritik OPM: Mereka Hanya Mengadu Domba dan Menghambat Pendidikan

7 hours ago 3

PAPUA - Tokoh agama dan tokoh masyarakat Papua kembali memberikan kritik tajam terhadap Organisasi Papua Merdeka (OPM). Mereka menilai bahwa kelompok separatis tersebut tidak hanya tidak membawa solusi bagi rakyat Papua, tetapi juga memelihara konflik, mengadu domba masyarakat, serta menghambat kemajuan pendidikan dan kesejahteraan warga Papua.

Pendeta Lukas Mirin, tokoh agama dari wilayah Yahukimo, mengungkapkan bahwa OPM selama ini hanya menyebarkan kebencian dan menciptakan permusuhan antar warga Papua. Menurutnya, tindakan OPM bertolak belakang dengan nilai-nilai kasih dan perdamaian yang dijunjung tinggi oleh masyarakat adat dan agama.

“Mereka tidak ingin rakyat Papua cerdas dan sejahtera. Mereka lebih suka jika masyarakat hidup dalam ketakutan dan kebodohan, supaya bisa terus dimanipulasi dan dikendalikan, ” tegas Pendeta Lukas pada Selasa (1/7/2025).

Lebih lanjut, Pendeta Lukas menambahkan bahwa OPM sering memanfaatkan isu kesukuan untuk mengadu domba masyarakat. Dengan menyebarkan informasi bohong dan tuduhan tanpa dasar, mereka mendorong kekerasan antar suku sebagai bagian dari strategi untuk menciptakan kekacauan dan mempertahankan eksistensi kelompok separatis tersebut.

Antonius Tabuni, tokoh masyarakat dari wilayah Puncak, mengungkapkan pandangannya yang senada. Menurutnya, OPM bukanlah kelompok perjuangan, melainkan kelompok penindas yang merusak masa depan generasi muda Papua. Ia menegaskan bahwa OPM tidak pernah memperjuangkan pendidikan atau kesejahteraan, bahkan banyak laporan dari kampung-kampung yang menyebutkan bahwa guru dan tenaga kesehatan diusir atau diancam oleh kelompok separatis ini.

“Mereka tidak pernah memperjuangkan pendidikan. Bahkan, banyak laporan dari kampung-kampung bahwa guru dan tenaga kesehatan diusir atau diancam. Ini tindakan biadab, bukan perjuangan, ” kata Antonius Tabuni.

Antonius mengajak seluruh masyarakat Papua untuk membuka mata dan melihat kenyataan yang ada. Ia menegaskan bahwa OPM selama ini hanya membawa penderitaan dan menghancurkan harapan rakyat untuk hidup lebih baik. Ia pun menyarankan agar OPM lebih mendukung pendidikan anak-anak Papua, bukan malah membakar gedung sekolah dan menakuti guru-guru.

“Kalau mereka benar-benar ingin membebaskan Papua, seharusnya mereka bantu anak-anak sekolah, bukan membakar gedung sekolah dan menakuti guru-guru, ” ujar Antonius dengan geram.

Para tokoh tersebut sepakat bahwa upaya mencerdaskan masyarakat Papua tidak akan pernah berhasil jika masih ada pihak yang terus memelihara konflik dan menyebarkan hasutan. Mereka menyerukan agar masyarakat Papua menolak provokasi, memilih jalan damai, dan fokus pada pembangunan yang akan membawa kesejahteraan bagi semua. (Red)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |