Sentani - Satuan Tugas (Satgas) Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124 Kodim 1701/Jayapura bekerjasama dengan Puskesmas gelar penyuluhan tentang pencegahan Stunting bagi masyarakat, bertempat di Kampung Bring, Distrik Kemtuk Gresi, Kab. Jayapura. (21/5/25).
Penyuluhan Stunting oleh Suster Yunece Mebri, Amd.Kep dan Sergius Nasatekay Amd.Kep kepada masyarakat bertujuan untuk meningkatkan pemahaman warga akan pentingnya gizi seimbang dan pola asuh yang baik, guna mencegah gangguan pertumbuhan pada anak.
Dalam kegiatan tersebut, Suster Yunece Mebri, Amd.Kep menjelaskan bahwa Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. "Stunting tidak hanya tentang tinggi badan anak yang lebih pendek, tetapi juga memengaruhi perkembangan otak, kemampuan kognitif, dan kesehatan jangka panjang, " ujarnya
Ada beberapa faktor penyebab stunting yang meliputi kurangnya asupan gizi selama kehamilan dan masa balita, Infeksi berulang seperti diare dan ISPA, Kurangnya pengetahuan orang tua tentang pola asuh dan pemberian makanan bergizi, dan sanitasi yang buruk dan akses air bersih yang terbatas.
Dampak Stunting pada anak yaitu dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan fisik dan otak, penurunan kemampuan belajar dan produktivitas di masa dewasa, Risiko lebih tinggi terhadap penyakit tidak menular seperti diabetes dan jantung.
Sedangkan untuk mencegah Stunting, suster menekankan pentingnya pemenuhan gizi sejak kehamilan, Ibu hamil perlu mengonsumsi makanan bergizi, suplemen zat besi, dan folat. Pemberian ASI hingga 6 bulan, dilanjutkan dengan makanan pendamping bergizi. Rutin ke posyandu atau puskesmas untuk penimbangan dan pemeriksaan kesehatan, jelasnya.
Di tempat yang sama, Koordinator Satgas TMMD Kodim 1701/Jayapura Mayor Inf Afandi menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program non-fisik Satgas TMMD Kodim 1701/Jayapura untuk memberdayakan masyarakat.
"Stunting adalah masalah serius yang memengaruhi kualitas generasi penerus bangsa. Melalui penyuluhan ini, kami ingin membantu orang tua memahami cara mencegahnya sejak dini, " ujarnya.
Diharapkan, dengan adanya penyuluhan dan pemahaman yang baik, masyarakat dapat berperan aktif dalam pencegahan Stunting demi generasi bangsa yang sehat dan berkualitas, tutupnya. (Redaksi Papua)