Makassar – Di sebuah ruang sidang akademik di Kampus AMKOP Makassar, Rabu (21/5/2026), suasana tampak berbeda. Bukan hanya karena hari itu digelar ujian promosi doktor, tetapi karena sosok yang duduk di hadapan para penguji bukanlah dosen atau akademisi senior—melainkan seorang kepala desa.
Dr. Ir. Tuppu Bulu Alam, MM, Kepala Desa Bojo, Kecamatan Mallusetasi, Kabupaten Barru, resmi menyandang gelar doktor di bidang Manajemen. Gelar itu menjadikannya kepala desa pertama di Sulawesi Selatan yang menapaki puncak pendidikan formal tertinggi di bidangnya.
Momen bersejarah ini tak hanya menjadi pencapaian pribadi Tuppu, tetapi juga membanggakan bagi daerahnya.
Wakil Bupati Barru, Dr. Ir. Abustan, M.Si, hadir langsung menyaksikan ujian tersebut—sebuah bentuk dukungan penuh dari pemerintah daerah terhadap warganya yang menembus batas-batas lazim dari peran kepala desa.
“Ini adalah kebanggaan bagi Kabupaten Barru, ” ujar Abustan dengan mata berbinar sesaat setelah prosesi selesai. “Pencapaian ini membuktikan bahwa kepala desa bukan hanya pemimpin administratif, tetapi juga bisa menjadi teladan dalam dunia akademik.”
Abustan tak sekadar memberi selamat. Dalam pernyataannya, ia menegaskan bahwa gelar doktor yang diraih Tuppu adalah simbol dari kemajuan cara berpikir pemimpin akar rumput. Menurutnya, pendidikan tinggi bukan hanya milik kampus atau dosen, tetapi juga penting bagi para kepala desa yang ingin membangun wilayahnya secara visioner dan berbasis ilmu pengetahuan.
Ia berharap pencapaian ini bisa menjadi inspirasi nyata bagi ASN dan kepala desa lainnya di Barru. “Semoga ini bisa menjadi pemicu untuk terus belajar dan meningkatkan kompetensi, ” imbuhnya.
Sementara itu, Dr. Tuppu Bulu Alam mengaku perjuangannya menempuh pendidikan tinggi tak mudah. Namun, ia tetap teguh karena yakin bahwa kepala desa juga punya ruang untuk ikut berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
“Perjuangan ini bukan untuk diri saya semata, tapi untuk membuktikan bahwa kepala desa juga bisa menapaki jalur akademik dan tetap relevan dalam membangun masyarakat, ” katanya dengan nada haru.
Hari itu, bukan hanya gelar akademik yang dikukuhkan. Tapi juga sebuah pesan kuat: bahwa dari desa, lahir pemimpin yang berpikir jauh ke depan—dan dari Barru, dunia akademik menerima seorang kepala desa sebagai ilmuwan