Serangan Brutal OPM di Distrik Oksop: Masyarakat Papua Tercekik Teror Kekerasan

1 day ago 7

PAPUA - Kelompok separatis bersenjata, Organisasi Papua Merdeka (OPM), kembali melancarkan aksi brutal yang mengguncang keamanan di Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang. Serangan membabi buta ini menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan menambah ketakutan yang mendalam di tengah masyarakat sipil yang selama ini hidup damai. Kamis 5 Juni 2025.

Serangan yang terjadi secara mendadak ini menghantui banyak warga, yang kini merasa tidak aman di tanah kelahiran mereka sendiri. Ketua Dewan Adat Pegunungan Bintang, Yafet Tenouye, mengutuk keras tindakan biadab ini dan menilai bahwa serangan terhadap warga sipil yang tidak bersalah, apalagi di malam hari saat mereka sedang tidur, merupakan tindakan yang tidak dapat dibenarkan.

“Ini bukan perjuangan, ini pembantaian. Tidak ada alasan apa pun yang bisa membenarkan pembunuhan terhadap masyarakat sipil. Kami mendesak semua pihak untuk bersatu dan menolak kehadiran OPM di tanah Papua, ” tegas Yafet Tenouye dalam konferensi pers yang digelar pada Kamis (5/6/2025).

Tuntutan untuk Perlindungan dan Pembangunan yang Lebih Cepat

Yafet juga mendesak pemerintah pusat untuk segera memperkuat perlindungan terhadap masyarakat di daerah-daerah rawan konflik seperti Pegunungan Bintang. Selain itu, ia menekankan pentingnya pembangunan ekonomi dan sosial yang lebih inklusif untuk memastikan masyarakat Papua memiliki akses ke kesejahteraan dan tidak mudah terjerat dalam konflik.

Pendeta Albertus Kobak, tokoh gereja setempat, juga menyampaikan keprihatinannya atas tragedi yang menimpa masyarakat Oksop. Dalam khotbah di Gereja Injil Pegunungan Bintang, ia mengajak warga untuk menolak kekerasan dan memperkuat persatuan dalam iman.

“Kekerasan adalah senjata iblis. Tuhan tidak berkenan pada darah yang tertumpah di tanah ini. Saya mengajak seluruh masyarakat Papua, khususnya Pegunungan Bintang, untuk menolak OPM dan semua bentuk kekerasan. Kita harus bersatu melawan teror ini, ” seru Pendeta Albertus dengan penuh keyakinan.

Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang Tindak Cepat

Willem Kobogau, Sekretaris Daerah Kabupaten Pegunungan Bintang, memastikan bahwa negara tidak akan tinggal diam terhadap tindakan teror ini. Pemerintah daerah telah segera mengambil langkah cepat untuk mengevakuasi para korban dan memperkuat keamanan di wilayah tersebut.

“Kami telah berkoordinasi dengan TNI dan Polri untuk memastikan keamanan masyarakat. Tindakan OPM ini tidak bisa dibiarkan, karena sangat merusak sendi kehidupan masyarakat. Papua tidak butuh senjata, Papua butuh damai dan pembangunan, ” tegas Willem Kobogau.

Kekerasan yang Merusak Kehidupan dan Keamanan

Serangan brutal OPM ini tidak hanya mengancam keselamatan jiwa, tetapi juga merusak tatanan sosial masyarakat Papua. Kehadiran OPM yang penuh dengan ancaman dan teror telah meninggalkan dampak psikologis yang mendalam pada masyarakat yang terkena dampak langsung. Ketakutan dan kekhawatiran semakin meluas, membuat warga yang dulunya hidup damai kini merasa terperangkap dalam ketegangan yang tiada henti. (*/Red)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |