INTAN JAYA - Di balik lekuk-lekuk pegunungan Papua yang menantang, lahir kisah menyentuh dari personel Satgas Yonif 500/Sikatan. Pada Selasa, 6 Mei 2025, melalui program ROSITA (Borong Hasil Petani), para prajurit tak hanya hadir sebagai penjaga perbatasan, tetapi juga sebagai penebar harapan bagi masyarakat Intan Jaya.
Bertempat di TK Mamba Kotis, kegiatan dipimpin oleh Sertu Nafil bersama sepuluh personel Satgas. Mereka memborong langsung hasil kebun petani lokal dari umbi-umbian, sayur-mayur, hingga buah-buahan yang semestinya harus dibawa jauh ke pasar tradisional Sugapa, menempuh jalur terjal dan penuh risiko.
Alih-alih membiarkan para petani bergulat dengan tantangan itu, Satgas Yonif 500/Sikatan memilih langkah penuh empati: datang, membeli, dan berbagi. Bukan sekadar transaksi, melainkan tindakan penuh makna yang memotong beban sekaligus membangun hubungan emosional yang erat antara TNI dan masyarakat.
Dansatgas Letkol Inf Danang Rahmayanto, S.I.P., M.M. menegaskan, “Kami hadir bukan hanya sebagai penjaga kedaulatan, tapi juga sebagai pelipur dalam keterbatasan. ROSITA adalah cinta yang diwujudkan dalam tindakan konkret.”
Sertu Nafil, sosok hangat yang memimpin kegiatan, menambahkan, “Kami tidak hanya menjaga perbatasan, tapi menjaga harapan. Saat kami membeli hasil kebun mereka, kami juga sedang membeli rasa percaya dan persaudaraan.”
Panen yang diborong tersebut selanjutnya digunakan untuk kebutuhan dapur Kotis dan sebagian dibagikan kembali kepada warga sekitar yang membutuhkan. Efek gandanya terasa: petani terbantu, dapur tentara terpenuhi, masyarakat tersenyum. Satu aksi, banyak manfaat.
Kegiatan berlangsung penuh kehangatan: anak-anak berlarian membawa senyum, para mama menatap haru, dan para prajurit pulang dengan hati yang lebih kaya makna.
“Papua bukan hanya tanah tugas, tapi tanah hati. Kami belajar bahwa kekuatan sejati bukan hanya di senjata, tapi di empati, ” tutup Sertu Nafil dengan suara yang penuh rasa.
Autentikasi: Letda Gavin Ilham