JAKARTA - Gunung Rinjani, destinasi impian para pendaki, kini berstatus 'tutup sementara'. Keputusan ini diambil Kementerian Koordinator Bidang Politik, dan Keamanan (Menko Polkam) RI menyusul serangkaian insiden yang menimpa para pendaki dalam beberapa pekan terakhir. Bersama Basarnas, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), TNI, Polri, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Dinas Pariwisata, serta berbagai pihak terkait, Menko Polkam menggelar rapat koordinasi untuk mencari solusi terbaik.
Menteri Koordinator Bidang Politik, dan Keamanan RI, Jenderal (Purn.) Budi Gunawan, memimpin langsung evaluasi menyeluruh terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP) pendakian dan evakuasi di kawasan TNGR. Tujuannya jelas: memastikan keselamatan jiwa para pendaki menjadi prioritas utama.
Langkah-langkah konkret pun diambil:
1. Penutupan sementara seluruh jalur pendakian Gunung Rinjani hingga pemberitahuan lebih lanjut.
2. Penyempurnaan SOP pendakian dan evakuasi darurat untuk meningkatkan respons dalam kondisi ekstrem.
3. Perbaikan fasilitas keamanan dan sarana darurat di sepanjang jalur pendakian.
4. Verifikasi kelayakan jalur oleh tim gabungan (Basarnas, TNI, Polri, dan Tim Mountaineering Indonesia) sebelum dibuka kembali.
Sebagai seseorang yang pernah mendaki Rinjani, ia merasakan betul bagaimana pentingnya standar keamanan yang memadai. Pengalaman mendaki gunung bisa menjadi kenangan indah, namun risiko selalu ada. Persiapan matang, fisik prima, dan pemahaman terhadap protokol keselamatan adalah kunci.
“Keselamatan jiwa pendaki adalah prioritas utama. Jalur pendakian hanya akan dibuka setelah semua standar keamanan terpenuhi melalui koordinasi lintas instansi, ” tegas Menko Polhukam, pada (18/07/2025).
Menko Polkam mengimbau masyarakat dan wisatawan untuk mematuhi kebijakan penutupan sementara ini. Kesabaran dan pengertian para pendaki sangat diharapkan demi keselamatan bersama.
Apresiasi juga disampaikan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam upaya peningkatan tata kelola dan mitigasi risiko di Gunung Rinjani. Kolaborasi lintas sektor ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk melindungi para wisatawan dan menjaga kelestarian alam Indonesia.
Informasi lebih lanjut mengenai perkembangan situasi dan pembukaan kembali jalur pendakian dapat diperoleh melalui Balai TNGR atau Posko Basarnas setempat. Mari bersama-sama menjaga Rinjani tetap aman dan lestari untuk dinikmati generasi mendatang.***