PANGKEP SULSEL– Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Jurnalis Nasional Indonesia (JNI) Cabang Pangkep, Hj. Hasrawati, melakukan kunjungan ke perkebunan kacang tanah di Desa Lanne, Kecamatan Tondong Tallasa, beberapa hari lalu. Kunjungan ini membuka wacana baru terkait pemanfaatan lahan pertanian agar lebih produktif dan bernilai ekonomis tinggi.
Dalam kunjungannya, Hj. Hasrawati mengungkapkan kekagumannya atas semangat para petani yang mengelola lahan kacang tanah tersebut. Ia menilai, selain sebagai sumber pangan, lahan ini punya potensi besar jika dikembangkan lebih kreatif.
"Perkebunan seperti ini jangan hanya menghasilkan kacang, tapi harus bisa melahirkan hal-hal baru, " ujarnya. Salah satu usulan menarik yang ia sampaikan adalah penanaman pepaya di seputaran kebun agar dapat memberikan hasil tambahan dan memperkaya keragaman tanaman.
Lebih lanjut, Hasrawati menyarankan agar kawasan perkebunan ini juga difungsikan sebagai destinasi wisata edukatif. Dengan menambahkan fasilitas seperti gasebo, area bersantai, dan kandang ternak, maka pengunjung bisa belajar sekaligus menikmati suasana alami.
"Bayangkan jika anak-anak sekolah bisa datang belajar langsung tentang pertanian, beternak, dan memetik buah pepaya atau kacang, tentu akan menjadi pengalaman yang menyenangkan sekaligus mendidik, " jelasnya antusias.
Konsep kebun terpadu yang digagas ini mencakup integrasi antara tanaman pangan, hortikultura, dan peternakan dalam satu kawasan yang ramah lingkungan. Dengan demikian, lahan tidak hanya menjadi tempat produksi, tapi juga tempat edukasi dan rekreasi.
Hasrawati juga menekankan pentingnya sentuhan estetika dalam pengembangan kebun. “Buatlah kebun itu menarik dikunjungi, ” katanya. Ia mencontohkan dengan menambahkan jalur jalan batu, bangku taman, papan informasi edukatif, dan spot foto untuk menarik generasi muda.
Kepala desa Lanne, yang turut hadir dalam kunjungan tersebut, menyambut baik usulan tersebut. Ia menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dengan berbagai pihak dalam mewujudkan konsep kebun terpadu dan wisata edukasi di wilayahnya.
Para petani setempat pun terlihat antusias dengan ide tersebut. Menurut mereka, jika kebun bisa mendatangkan pengunjung, maka pendapatan tambahan bisa diperoleh, baik dari hasil pertanian maupun dari kegiatan wisata.
Langkah awal yang disarankan adalah membentuk kelompok kerja kecil yang mengkaji dan menyusun rencana pengembangan. Dukungan dari dinas pertanian, pariwisata, hingga UMKM juga akan sangat menentukan keberhasilan program ini.
JNI Cabang Pangkep berkomitmen mendukung upaya pengembangan potensi desa melalui pemberitaan positif dan fasilitasi informasi. “Kami siap menjadi jembatan komunikasi antara warga, pemerintah, dan investor lokal, ” pungkas Hasrawati.
Dengan semangat kolaborasi, Desa Lanne diproyeksikan bisa menjadi model kebun terpadu dan destinasi wisata edukasi berbasis pertanian yang akan menginspirasi wilayah lain di Kabupaten Pangkep.( Herman Djide)