Peluk Rakyat dari Ladang: Prajurit Yonif 500/Sikatan Beli Harapan Lewat ROSITA di Intan Jaya

1 day ago 2

INTAN JAYA - Di tengah dinginnya pegunungan Papua, ada hangat yang datang dari loreng. Bukan karena tembakan atau patroli, melainkan karena seulas senyum dan uluran tangan penuh kasih dari prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 500/Sikatan. Melalui program bertajuk ROSITA (Borong Hasil Petani), mereka menyambut para petani lokal dengan cara yang paling sederhana namun menggetarkan: membeli langsung hasil kebun mereka.

Pagi itu, Jumat (9/5/2025), halaman TK Mamba di Kotis Satgas berubah menjadi pasar kecil penuh kehangatan. Mama-mama Papua datang membawa hasil bumi mereka umbi-umbian, sayuran, dan alpukat bukan untuk dijual di pasar jauh, tapi untuk dibeli langsung oleh para prajurit.

Dipimpin oleh Sertu Sulung, sepuluh personel Satgas menyambut mereka bukan sebagai pedagang, melainkan sebagai keluarga. Dengan tangan terbuka dan dompet yang ikhlas, mereka menunjukkan bahwa kehadiran TNI bukan sekadar menjaga tapal batas, tapi juga menjaga asa di dada rakyat.

“Kami bukan hanya hadir untuk mengamankan wilayah, tapi juga untuk menghidupkan harapan rakyat. ROSITA adalah wujud cinta kami pada tanah ini dan manusianya, ” ujar Sertu Sulung penuh empati.

Mama Helena, salah satu petani, tak kuasa menahan rasa harunya. “Biasanya kami bawa hasil kebun jauh ke pasar, kadang tidak laku. Tapi hari ini, saya pulang bawa uang dan senyum. Tentara seperti anak sendiri, ” tuturnya sambil memeluk hasil panen yang kini bernilai lebih dari sekadar rupiah karena ia merasa dihargai.

Program ROSITA bukan sekadar transaksi ekonomi, melainkan dialog batin antara rakyat dan prajurit. Di balik seragam tempur, mereka membawa pesan damai: bahwa keamanan sejati lahir dari kebersamaan dan saling percaya.

“Ini bukan operasi militer, tapi operasi kemanusiaan, ” ujar salah satu personel dengan bangga.

Satgas Yonif 500/Sikatan tak hanya mengawal batas negeri, tetapi juga menjaga harga diri petani, menumbuhkan cinta tanah air dari ladang-ladang sederhana, dan menabur harapan di tengah sunyi pegunungan Papua.

ROSITA membuktikan, bahwa di balik barikade dan batas wilayah, ada ruang luas bagi kasih, dan di balik prajurit bersenjata, ada manusia yang ingin mendengar, merangkul, dan berbagi harapan.

Autentikasi: Letda Gavin Ilham 

Read Entire Article
Karya | Politics | | |