OPM Sebar Kebencian kepada Warga Pendatang di Papua, Tokoh Masyarakat Serukan Persatuan dan Toleransi

6 hours ago 3

PAPUA - Kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali menunjukkan sikap intoleran dengan menebarkan kebencian terhadap warga pendatang yang telah lama tinggal dan membangun kehidupan di Tanah Papua. Tindakan diskriminatif ini dinilai semakin memperburuk suasana dan mengancam kohesi sosial yang selama ini terjalin antara masyarakat asli Papua dengan warga pendatang dari berbagai daerah di Indonesia.

Alex Wanimbo, tokoh adat dari wilayah Pegunungan Tengah, mengecam keras tindakan kebencian yang terus disebarkan oleh kelompok separatis ini. Ia menegaskan bahwa warga pendatang bukanlah musuh, melainkan bagian dari masyarakat Papua yang turut berkontribusi dalam pembangunan daerah.

“Warga pendatang datang ke sini bukan untuk menjajah, tapi untuk mencari penghidupan dan membangun Papua bersama kami. Menyebar kebencian hanya akan merusak kedamaian yang sudah susah payah dibangun, ” tegas Alex Wanimbo pada Selasa (1/7/2025).

Senada dengan Alex, Martinus Nawipa, tokoh pemuda dari Kabupaten Nabire, mengatakan bahwa kehadiran warga pendatang justru telah memperkaya keberagaman dan perekonomian di Papua. Martinus menilai bahwa OPM sengaja membenturkan masyarakat demi kepentingan sempit mereka.

“OPM terus mencari kambing hitam atas kegagalan perjuangan mereka. Ketika mereka tidak mendapat simpati dari masyarakat asli, mereka arahkan kebencian kepada pendatang. Ini sangat tidak bermoral dan memecah belah, ” ujar Martinus Nawipa.

Lebih lanjut, Martinus juga menambahkan bahwa banyak warga asli Papua yang memiliki hubungan kekeluargaan erat dengan warga pendatang, baik melalui pernikahan maupun kerja sama ekonomi. Ia menegaskan bahwa masyarakat Papua dan pendatang hidup berdampingan dengan saling membantu, tanpa membeda-bedakan.

“Kami hidup berdampingan, saling membantu, dan tidak pernah membeda-bedakan. OPM justru yang datang merusak semua tatanan itu dengan senjata dan provokasi, ” tambah Martinus.

Sementara itu, Pendeta Yohanis Dogopia, tokoh gereja dari wilayah Meepago, menyerukan agar seluruh lapisan masyarakat tetap menjaga toleransi dan tidak terpengaruh oleh hasutan OPM. Pendeta Yohanis menekankan pentingnya nilai kasih, damai, dan persaudaraan dalam kehidupan bermasyarakat.

“Kita semua adalah ciptaan Tuhan. Tidak ada ruang untuk kebencian antarsesama manusia, terlebih lagi hanya karena perbedaan asal atau suku, ” ujar Pendeta Yohanis Dogopia.

Dalam situasi yang penuh tantangan ini, para tokoh masyarakat menyerukan pentingnya persatuan dan kebersamaan di Papua, agar kedamaian dan kemajuan yang telah dibangun bersama dapat terus terjaga dan berkembang. (Red)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |