PAPUA - Di tengah tantangan menjaga kedaulatan di pelosok negeri, prajurit Satuan Tugas (Satgas) Pamtas Mobile Yonif 733/Masariku menunjukkan bahwa pengabdian tak hanya soal senjata, namun juga tentang hati. Di Distrik Krepkuri, Kabupaten Nduga, Papua, sebuah potret kebersamaan yang mengharukan tercipta kala prajurit TNI bersujud dan berdoa bersama masyarakat sipil, melebur dalam kekhusyukan ibadah pada Senin 7 Juli 2025.
Kegiatan ibadah bersama ini bukanlah sekadar rutinitas, melainkan jembatan kokoh yang dibangun untuk mempererat hubungan antara TNI dan rakyat Papua. Di setiap tempat ibadah, tanpa memandang perbedaan, para prajurit turut serta dengan penuh khidmat, menunjukkan rasa hormat yang mendalam terhadap keberagaman keyakinan. Mereka hadir, bukan sebagai penjaga semata, melainkan sebagai saudara.
Komandan Satgas Pamtas Mobile Yonif 733/Masariku, Letkol Inf Julius Jongen Matakena, dengan mata berbinar mengungkapkan betapa pentingnya kegiatan ini. "Melalui kegiatan ibadah bersama, kami tidak hanya menjalankan kewajiban spiritual, tetapi juga membangun ikatan persaudaraan yang kuat dengan saudara-saudara kami di Papua, " ujarnya. Kata-kata itu menggambarkan sebuah komitmen yang melampaui tugas militer, menyentuh relung-relung kemanusiaan yang paling dalam.
Partisipasi aktif prajurit Yonif 733/Masariku menjadi bukti nyata komitmen TNI dalam menjaga toleransi beragama dan semangat Bhinneka Tunggal Ika. Ini adalah upaya konkret untuk saling mengenal budaya dan tradisi lokal, membangun fondasi pengertian dan penerimaan di tengah masyarakat.
Sambutan hangat dari masyarakat Papua menjadi saksi bisu keindahan momen ini. Seorang tokoh masyarakat dengan tulus menyampaikan terima kasihnya.
"Kehadiran bapak-bapak TNI dalam ibadah bersama kami menunjukkan bahwa kita semua adalah saudara, tanpa memandang perbedaan latar belakang, " tuturnya. Kalimat sederhana itu mengandung makna yang sangat dalam, menghapuskan sekat-sekat dan menyatukan jiwa.
Panglima Komando Operasi Habema (Pangkoops Habema), Mayjen TNI Lucky Avianto, turut menyampaikan apresiasinya terhadap pendekatan humanis yang dilakukan Satgas. "Inilah wajah TNI yang sesungguhnya. Kami hadir bukan hanya untuk menjaga keamanan, tetapi juga untuk merangkul, mengayomi, dan menjadi bagian tak terpisahkan dari masyarakat. Ikatan batin yang terbangun melalui kegiatan keagamaan seperti ini adalah fondasi terkuat bagi perdamaian dan kemajuan di Papua, " tegas Mayjen TNI Lucky Avianto, penuh keyakinan.
Hubungan harmonis antara prajurit TNI dan masyarakat Papua adalah kunci utama stabilitas keamanan. Melalui pendekatan personal dan kultural seperti ibadah bersama, diharapkan tercipta suasana yang kondusif untuk pembangunan dan kemajuan daerah yang selama ini diidamkan. Satgas Pamtas Mobile Yonif 733/Masariku berkomitmen untuk terus berinovasi dalam program pembinaan hubungan TNI-Rakyat, menyentuh langsung kehidupan masyarakat, dan mewujudkan janji pengabdian sejati.
Authentication:
Dansatgas Media Koops Habema, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono