YAHUKIMO - Di tengah sunyi rimba Papua yang lebat dan jalur perbukitan yang tak mudah dijangkau, ada denyut kehidupan yang tetap bergetar karena cinta pada kemanusiaan. Di Kampung Logpon, Kabupaten Yahukimo, prajurit-prajurit tangguh dari Satgas Pamtas RI–PNG Mobile Yonif 1 Marinir melangkah bukan hanya dengan sepatu tempur, tapi juga membawa harapan: layanan kesehatan untuk warga yang selama ini hidup dalam keterbatasan.
Pada Sabtu (26/07/2025), prajurit TNI Angkatan Laut ini menggelar baksos kesehatan yang menjadi oase harapan di tengah kesunyian wilayah perbatasan. Kegiatan ini mencakup pemeriksaan umum, pengobatan ringan, pembagian vitamin, serta edukasi hidup bersih dan sehat. Sebuah hal yang sederhana bagi sebagian orang, namun sangat berarti bagi masyarakat Logpon yang harus menempuh perjalanan jauh dan mendaki jalan terjal demi sekadar bertemu tenaga medis.
Warga yang datang tidak hanya membawa tubuh yang butuh pengobatan, tapi juga harapan bahwa negara masih hadir untuk mereka. Banyak dari mereka memeluk erat anak-anak yang sedang batuk pilek, atau mendampingi lansia yang sudah lama menahan rasa sakit. Kehadiran prajurit Marinir di tengah kampung seolah menjadi jawaban atas doa-doa yang terucap diam-diam di pelosok negeri.
Letkol Marinir Siswanto, Komandan Satgas Pamtas RI–PNG Mobile Yonif 1 Marinir, menyampaikan pesan mendalam dalam kegiatan tersebut:
“Kami hadir bukan hanya untuk menjaga tapal batas, tapi juga untuk mengabdi kepada rakyat. Menjaga kehidupan mereka, membantu mereka yang selama ini berada di pinggir perhatian, terutama dalam aspek kesehatan. Karena bagi kami, setiap nyawa warga adalah bagian dari Indonesia yang wajib kami lindungi, ” ungkapnya.
Lebih lanjut, Panglima Komando Operasi TNI (Pangkoops) Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar rutinitas bakti sosial, tapi cermin filosofi dasar TNI sebagai tentara rakyat:
“Inilah bukti bahwa TNI hadir kapan pun dan di mana pun rakyat membutuhkan. Kami tak hanya menjaga kedaulatan, tetapi juga berdiri di garis terdepan untuk membantu rakyat. Inilah semangat tentara pejuang yang sejati, ” tegasnya.
Kehangatan terpancar dalam pelukan anak-anak yang menerima vitamin dari tangan prajurit, dalam pandangan haru para orang tua yang mendapat layanan medis tanpa biaya, dan dalam ucapan sederhana: "Terima kasih, Bapak Tentara, sudah datang."
Kampung Logpon mungkin jauh dari pusat kota, namun pada hari itu, denyut kehidupan dan rasa persatuan Indonesia terasa sangat dekat. Di tangan para Marinir, batas negara bukan lagi sekat yang membatasi, tapi jembatan kemanusiaan yang menyatukan.
Sumber: PenSatgas Yonif 1 Marinir