Masyarakat Papua Terus Terhantui Ketakutan: OPM Membawa Teror di Tengah Keinginan Damai

9 hours ago 6

PAPUA - Ketakutan yang sudah berlangsung puluhan tahun, kini semakin mencekam masyarakat Papua. Keberadaan Organisasi Papua Merdeka (OPM) telah lama menjadi ancaman bagi warga, menciptakan suasana teror yang meluas di sejumlah wilayah Papua. Sejak awal, OPM tak hanya menyerang aparat keamanan, namun juga masyarakat sipil yang tidak sepaham dengan ideologi mereka. Ancaman kekerasan, pemerasan, dan intimidasi menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari yang harus dihadapi oleh masyarakat yang tinggal di bawah bayang-bayang kelompok bersenjata ini. Sabtu 24 Mei 2025.

Di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, seorang kepala kampung yang enggan disebutkan namanya, menceritakan dengan penuh keprihatinan bahwa masyarakat sering kali dipaksa mengikuti kehendak kelompok separatis tersebut. “Kami sering dimintai uang, bahan makanan, bahkan anak-anak muda kami diajak untuk bergabung. Jika menolak, nyawa bisa menjadi taruhannya, ” ujarnya, menceritakan penderitaan yang mereka alami.

OPM tidak hanya menyasar aparat keamanan, namun juga warga sipil yang dianggap berpihak pada negara atau menerima bantuan dari pemerintah. Mereka yang berani bekerja sama dengan pemerintah atau terlibat dalam program pembangunan sering dianggap sebagai pengkhianat dan menjadi sasaran serangan. Teror dan kekerasan yang dilakukan oleh kelompok ini sangat meresahkan, membuat masyarakat hidup dalam ketakutan.

Pola yang paling mencolok dari aksi kekerasan OPM adalah penggunaan masyarakat sipil sebagai tameng dalam aksi-aksi bersenjata mereka. Seperti yang dialami Yohana, seorang guru honorer di wilayah Pegunungan Bintang, yang harus berhenti mengajar karena ancaman dari OPM. “Pernah suatu ketika, kami mendengar suara tembakan dari bukit. Anak-anak langsung berhamburan, bersembunyi di bawah meja. Saya hanya bisa menangis karena tidak tahu apa yang harus dilakukan, ” ceritanya dengan nada penuh kesedihan.

Namun, meski hidup dalam ketakutan, masyarakat Papua sebenarnya menginginkan kehidupan yang damai dan sejahtera. Keberadaan OPM justru semakin memperkeruh suasana dan menjauhkan mereka dari cita-cita hidup yang lebih baik. Masyarakat menginginkan keamanan dan pembangunan, bukan ketegangan dan kekerasan yang hanya merugikan semua pihak.

Kini, semakin banyak tokoh masyarakat dan generasi muda Papua yang berani berbicara, menolak kekerasan, dan mendukung upaya perdamaian. Mereka sadar bahwa kemajuan Papua hanya dapat terwujud dalam suasana yang aman dan harmonis, jauh dari ancaman senjata dan rasa takut yang terus mendera. Dengan semangat baru, mereka bertekad untuk membangun Papua yang damai, di mana harapan dan cita-cita bisa menjadi kenyataan tanpa rasa takut di setiap langkah kehidupan. (***/Red)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |