Lebih dari Penjaga: TNI Jadi Penjembatan Harapan dan Pembangunan di Papua

7 hours ago 3

PAPUA - Di balik pegunungan yang megah dan hutan lebat Papua, di tengah medan yang berat dan penuh risiko, hadir kekuatan yang bekerja diam-diam, namun nyata Tentara Nasional Indonesia (TNI). Bukan hanya sebagai penjaga batas, mereka kini juga menjadi penyambung asa, penjaga nyawa, dan pelaku langsung percepatan pembangunan di tanah Papua. Senin 9 Juni 2025.

Berlandaskan Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2020, TNI hadir dalam tiga peran kunci: menjaga keamanan, mendukung layanan dasar, dan membangun komunikasi sosial yang menjangkau semua kalangan. Di bawah bendera Komando Operasi Gabungan Wilayah Pertahanan (Koopsgabwilhan) III dan Operasi Habema, misi TNI di Papua tak hanya berbicara senjata tetapi juga kasih, keberanian, dan pengorbanan.

Kemanusiaan Tanpa Komando: Saat TNI Bergerak Tanpa Diminta

Saat dunia gempar oleh pembunuhan tragis terhadap Glen Malcolm Conning, pilot asal Selandia Baru oleh kelompok separatis bersenjata (KSB) pada 5 Agustus 2024, tak butuh instruksi atau permintaan bantuan TNI langsung bertindak. Evakuasi korban, tenaga kesehatan, guru, hingga balita dilakukan dengan cepat dan tepat. Ini bukan perintah, melainkan panggilan nurani.

“Itu murni misi kemanusiaan. Kami tidak menunggu permintaan dari siapa pun. Saat nyawa terancam, prajurit kami bergerak, ” ujar seorang Komandan Satgas di lapangan.

Tak hanya itu, pembebasan Kapten Pilot Phillip Mark Mehrtens dari Susi Air pada 21 September 2024 menjadi bukti lain kapasitas dan dedikasi tinggi TNI dalam operasi berisiko tinggi misi penyelamatan yang membawa haru dan penghargaan internasional.

Lebih Dekat ke Rakyat, Lebih Kuat Jaga Papua

Pangkoops Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, menegaskan bahwa keamanan dan kesejahteraan adalah dua sisi dari satu mata uang. Mustahil membangun jika ketakutan masih merajalela. Oleh karena itu, pendekatan TNI bukan hanya lewat patroli, tapi juga dengan kehadiran humanis: pengobatan gratis, bantuan pendidikan, ibadah bersama, hingga gotong-royong membangun infrastruktur.

“Kami tidak hanya mengejar kelompok separatis, tapi juga mengejar kepercayaan rakyat. Papua harus dibangun dengan cinta dan keberanian yang sejati, ” tegas Panglima Habema.

Papua Bukan Sekadar Penugasan, Tapi Pengabdian

TNI menyadari bahwa Papua bukan medan operasi biasa. Ini adalah ruang pengabdian. Setiap langkah, setiap tindakan, adalah bagian dari upaya besar menciptakan Papua yang aman, damai, dan sejahtera. Dari Pos ke Pos, dari kampung ke kampung, prajurit menyebarkan pesan yang sama: Negara hadir, dan akan terus hadir.

Autentikasi:

Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono

Read Entire Article
Karya | Politics | | |