Koperasi Ini Bukan Sekadar Peluang, Tapi Ekosistem Bisnis Rakyat

1 day ago 7

DASANTARA - Bayangkan sebuah koperasi raksasa yang tidak hanya menjadi tulang punggung ekonomi rakyat, tetapi juga denyut nadi pergerakan ekonomi nasional — hadir di setiap sudut tanah air, dari Sabang hingga Merauke, dari Miangas hingga Pulau Rote.

Inilah Koperasi "Dapur Santri Nusantara" (Dasantara), sebuah ekosistem ekonomi kerakyatan yang terstruktur rapi dan menyeluruh. Dengan jaringan cabang yang menjangkau 38 provinsi, 514 kota/kabupaten — terdiri dari 416 kabupaten dan 98 kota, hingga menyusup ke dalam 7.277 kecamatan dan menjangkau 83.763 desa dan kelurahan, koperasi ini bukan sekadar entitas ekonomi. Ia adalah gerakan sosial yang hidup dan berdenyut di tengah masyarakat.

Setiap anggotanya — sebanyak 5 juta jiwa — adalah bagian aktif dari sistem ekonomi yang berlandaskan gotong royong. Dengan Simpanan Pokok sebesar Rp1.000.000 per anggota, dan Simpanan Wajib bulanan sebesar Rp100.000, koperasi ini membangun fondasi keuangan yang kokoh melalui solidaritas kolektif. Dana yang terhimpun tidak sekadar diam di rekening — koperasi ini memiliki bank sendiri (Dasantara Bank) yang berfungsi bukan hanya sebagai wadah simpanan, tetapi juga sebagai motor penggerak inklusi keuangan.

Lebih dari itu, koperasi ini mengelola jaringan minimart di seluruh 7.277 kecamatan, memastikan produk-produk kebutuhan pokok dan unggulan lokal tersebar merata, tanpa memandang pelosok. Hadir pula Warung Koperasi (Warkop Dasantara) di setiap desa dan kelurahan — sebanyak 83.763 titik distribusi ekonomi rakyat, menjadi ruang interaksi, transaksi, dan pemberdayaan.

Tidak berhenti sampai di sana, koperasi ini juga mengembangkan jaringan restoran dan warung kuliner khas daerah di setiap kecamatan, menghadirkan cita rasa lokal dalam suasana yang modern namun tetap membumi. Setiap outlet kuliner dikelola oleh anggota koperasi dengan bahan baku dari hasil produksi sendiri. Ini bukan sekadar tempat makan — tetapi juga etalase kekayaan kuliner nusantara, tempat bertemunya tradisi dan inovasi dalam satu sajian.

Yang membuat koperasi ini semakin unik dan mandiri adalah bahwa seluruh produk yang dipasarkan di minimart, warkop, dan restoran kuliner merupakan hasil produksi langsung dari para anggota koperasi. Ini menciptakan rantai ekonomi sirkular yang bukan hanya memperkuat solidaritas, tetapi juga menjaga kemandirian ekonomi nasional.

Produk-produk konsumsi yang dihasilkan oleh anggota koperasi antara lain:
Makanan dan Minuman:
1. Beras, roti, mie, pasta, dan nasi siap saji.
2. Sayur mayur segar, buah lokal, dan kacang-kacangan.
3. Produk olahan susu: susu segar, yogurt, dan keju lokal.
4. Air minum dalam kemasan, teh herbal, kopi nusantara, dan minuman botol tradisional.
5. Makanan ringan seperti keripik singkong, kacang goreng, dan cokelat rumahan.

Pakaian dan Aksesori:
1. Baju harian, batik lokal, celana kerja, rok santai, hingga pakaian dalam.
2. Sepatu dari pengrajin lokal dan sandal kulit.
3. Tas anyaman, dompet kulit, hingga aksesori handmade.

Produk Kebersihan Pribadi:
1. Sabun herbal, sampo kelapa, dan kondisioner alami.
2. Pasta gigi herbal, sikat bambu, dan produk kebersihan alami.
3. Hand sanitizer buatan UMKM, tisu ramah lingkungan.

Produk Rumah Tangga:
1. Deterjen cair, pembersih lantai, dan cairan pembersih kaca buatan anggota.
2. Peralatan makan dan minum dari gerabah lokal atau bahan daur ulang.
3. Alat tulis, kertas daur ulang, dan perlengkapan kantor buatan rumahan.

Barang-Barang Lain:
1. Elektronik sederhana seperti power bank, jam digital, hingga ponsel rakitan lokal.
2. Meja, kursi, lemari, dan rak dari pengrajin mebel desa.
3. Masker kain, sarung tangan kerja, perban tradisional.
4. Produk sekali pakai ramah lingkungan: sedotan bambu, gelas daun pisang.

Selain produk sehari-hari, koperasi ini juga menampung produksi barang-barang yang lebih khusus: kosmetik alami, perhiasan handmade, dan produk seni atau hiburan lokal seperti alat musik, buku cerita rakyat, dan lukisan.

Untuk memastikan semua barang dan bahan sampai tepat waktu dan dalam kondisi terbaik, koperasi ini mendirikan perusahaan logistik nasionalnya sendiri — menghubungkan pusat-pusat produksi dengan rantai distribusi lokal. Semua dijalankan dalam satu sistem terpadu, efisien, dan memberdayakan.

Dan yang paling mencengangkan: dari seluruh aktivitas ini, 1 juta lapangan pekerjaan tercipta — mulai dari operator minimart, pengelola warkop, pelayan restoran, koki lokal, staf logistik, petugas bank koperasi, hingga manajer keuangan daerah. Setiap pekerjaan adalah hasil dari sistem ekonomi yang menyatu dalam semangat kemandirian.

Koperasi ini bukan hanya mesin ekonomi, tapi cermin nyata dari cita-cita ekonomi Pancasila — berdiri kokoh di atas prinsip keadilan sosial, pemerataan, dan kekuatan bersama. Di sinilah kita melihat, masa depan ekonomi bangsa bukan hanya ada di gedung pencakar langit, tapi juga di balai desa, warung kopi, warung makan rakyat, dan pelataran pasar tradisional.

Jakarta, 05 Juni 2025
Dr. Ir. Hendri, ST., MT
Ketua Umum Koperasi Dapur Santri Nusantara

Read Entire Article
Karya | Politics | | |